bakabar.com, BANJARMASIN – Anak-anak di bawah umur (umumnya pelajar) yang membawa kendaraan berupa motor makin hari jumlahnya bertambah banyak. Fenomena ini tentu tidak dapat dibenarkan.
Selain melanggar aturan berlalu lintas (usia mereka sendiri belum mencukupi untuk memiliki SIM), juga bertentangan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Untuk itu jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Kalsel semakin menggencarkan sosialisasi dan larangan bagi pelajar di bawah umur untuk membawa sepeda motor ke sekolah.
Seperti yang dilakukan anggota Direktorat Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Kalsel saat melaksanakan imbauan kepada para pelajar serta pemilik titipan sepeda motor yang berada di sekitar Sekolah MTs Negeri 2 Banjarmasin pada Senin (26/8/2019) pagi.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sub Direktorat Keamanan dan Keselamatan (Kasubdit Kamsel) AKBP Nina Rahmi meminta kerjasamanya kepada para guru di sekolah dan orang tua untuk tidak membiarkan anaknya menggunakan sepeda motor.
“Pembiaran anak di bawah umur menggunakan sepeda motor dapat mengancam nyawanya, sebab sesuai aturan perundangan yang berlaku, satu syarat usia menggunakan sepeda motor dan memiliki surat izin mengemudi (SIM),” ujar Nina Rahmi kepada bakabar.com usai kegiatan di lapangan upacara.
Dikatakannya, upaya ini dilakukan guna meminimalisir jatuhnya korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang melibatkan pelajar.
"Kami terus melakukan sosialisasi, untuk sementara kami berikan teguran pada pelajar di bawah umur yang menggunakan sepeda motor," pungkasnya.
Baca Juga: Disdik Banjarmasin Larang Pelajar SMP Gunakan Motor Sendiri ke Sekolah
Baca Juga:Cegah Siswa Bawa Motor, Pemkot Banjarmasin Andalkan Angkutan Massal
Reporter : Eddy Andriyanto
Editor: Muhammad Bulkini
