bakabar.com, BANJARBARU – Ditegur karena dianggap lalai menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), manajemen Q Mall Banjarbaru angkat bicara.
“Kami sangat ketat menerapkan SOP Prokes sejak pandemi. Di titik pintu masuk itu
menyediakan cuci tangan langsung dengan pengeringnya. Kita tidak mau pakai handsanitizer, tapi kita cuci tangan langsung,” ujar General Manager Q Mall Banjarbaru, Andi Indra Wangsa kepada awak media Senin (5/4/2021).
Lalu, lanjutnya ada pengecekan suhu tubuh. Bahkan dalam satu bulan ada dua kali penyemprotan cairan disinfektan, termasuk kantor manajemen.
Terkait Prokes jaga jarak di tenant, kata Indra, telah dilakukan dengan cara memberi garis silang pada kursi-kursi, juga memberi imbauan kepada pengunjung.
Tetapi pengunjung tidak mengindahkan imbauan itu, dengan alasan datang bersama keluarga.
"Kita sudah beri tanda silang di kursi lalu ada banner imbauan juga. Tapi memang kadang kita dilematis, sering ribut sama pengunjung. Khususnya yang bawa keluarga, mereka tak mau dipisah duduknya dan merasa sehat-sehat saja, ini yang kita juga sulit,” jelasnya.
Indra berharap Pemerintah Kota Banjarbaru bisa memahami kondisi ini dan apabila ada kebijakan terkait jam operasional dalam hal ini PPKM, agar diberitahukan kepada pihaknya melalui surat dari Dinas terkait.
“Kita ada penyewa tenant, maka penting sekali bagi kami ada surat pemberitahuan terlebih dahulu," pungkasnya.
Untuk diketahui, Sabtu (3/4/2021) malam lalu, Pemkot Banjarbaru melakukan pemantauan atau sidak pelaksanaan PPKM di Q Mall Banjarbaru.
Dalam sidak itu, didapati toko atau tenant di Q Mall Banjarbaru tidak menerapkan Prokes. Otomatis Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin yang saat itu memantau, langsung melayangkan teguran kepada pihak penyelenggara dan pihak pengelola Q Mall Banjarbaru.
“Ditemukan beberapa pelanggaran protokol kesehatan dan sudah kami beri teguran secara langsung kepada pihak penyelenggara dan pihak pengelola Q Mall Banjarbaru,” ujar Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin.
Dari temuan itu, kata Aditya Pemkot Banjarbaru tegas melakukan teguran pertama dan apabila kemudian hari ditemukan lagi pelanggaran protokol kesehatan akan ditindak tegas dengan sanksi penutupan.
