bakabar.com, BANJARMASIN – Berakhir sudah pelarian AR (42). Oknum guru sebuah SMK di Banjarmasin itu ditangkap di Yogyakarta.
“Alhamdulillah, kemarin [sore] sudah tiba di Banjarmasin,” ujar Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Arfian dihubungi bakabar.com, Jumat pagi (5/8).
Hampir lima bulan lamanya AR buron atau sejak kepolisian mengeluarkan surat perintah penyidikan 28 Maret 2022.
AR diburu lantaran diduga kuat mencabuli siswanya sendiri berinisial LA (17). Kasus ini terungkap pada 22 Februari 2022 ketika pihak sekolah menemukan gerak-gerik mencurigakan pada CCTV.
Setelah kasus ini terungkap, AR bersama istri dan dua anaknya kabur meninggalkan kediaman mereka di kawasan Pekapuran, Banjarmasin Timur.
24 Juni lalu, sumber media ini sempat melihat AR beserta anak dan istrinya hendak turun di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Di Yogya, AR diamankan di sebuah indekos saat sedang beristirahat.
“Kami amankan tanpa perlawanan,” ujar Thomas.
Atas perbuatannya, AR terancam jerat Pasal 81 UU RI no 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Hukumannya jelas bisa di atas 5 tahun penjara.
Sumber terdekat korban sempat mendengar informasi jika AR masih mengajar di sebuah sekolah di Yogya ketika dalam masa pelariannya.
Benarkah demikian?
“Enggak [tidak benar],” ujar Thomas dikonfirmasi.
Setelah kasus ini terungkap, pihak sekolah memastikan telah memecat AR. Diketahui AR dulunya berstatus guru honorer. Ia bahkan telah lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
“Sekarang sudah tidak ada sangkut pautnya lagi dengan kami,” ujar pihak sekolah kepada bakabar.com, kemarin.
Modus Cabul
Iming-iming nilai bagus rupanya hanya salah satu modus Guru AR agar bisa mencabuli LA (17). LA juga pernah diancam untuk dibunuh.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
LA dan guru AR saling mengenal ketika keduanya masih sama-sama satu sekolah di SMK tersebut.
Skandal cabul Guru A terungkap setelah pihak sekolah memeriksa CCTV. Pihak sekolah kemudian mengadu ke orang tua LA.
"Anak saya juga dijanjikan akan selalu dapat nilai yang bagus dan mewakili sekolah setiap ada perlombaan," cerita ibunda LA, MA (35) bakabar.com, Sabtu (23/7) malam.
Bila menuruti kemauannya, A juga mengiming-imingi LA akan langsung mendapat pekerjaan setelah lulus SMK.
Namun bukan hanya iming-iming manis. Sesuai pengakuan sang ibu, LA juga kerap diancam dibunuh A jika menceritakan apa yang menimpanya.
"Sehingga anak saya terpaksa meladeni keinginan A," katanya.
LA, kata MA, kerap diminta untuk memegang kemaluan A. Terjadi berulang saat LA sedang menjalani program magang online.
"Kemudian ditarik dan dipaksa melakukan hubungan badan," kata MA.
Tindakan cabul itu, sebut MA, dilakukan oleh A lebih dari 10 kali dalam kurun setahun.
Sejak awal LA duduk di kelas 2 hingga akhir tahun ajaran. Kini LA harus pindah sekolah akibat aksi amoral Guru AR. (Riyad)