Bisnis

Diselimuti Ketidakpastian, Bahlil: Target Investasi Rp1.400 Triliun

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menargetkan realisasi tahun 2023 senilai Rp1.400 triliun. Padahal, kondisi ekonomi global saat ini diselimuti ketidakpastian.

Featured-Image
Tangkapan virtual Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat memberikan sambutan Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023, Jakarta. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menargetkan realisasi tahun 2023 senilai Rp1.400 triliun. Padahal, kondisi ekonomi global saat ini diselimuti ketidakpastian.

Pihaknya optimis realisasi tersebut akan tercapai dengan syarat stabilitas politik dalam negeri dapat dijaga. Stabilitas terebut penting untuk membangun kepercayaan dengan banyak pihak yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia .

“Kalau kita masih mempertentangkan kampret dan cebong, maka nanti kita ekonomi kita terseok-seok, tidak bisa realisasi investasi ini tercapai,” ujarnya seperti yang dikutip Antara, Minggu (9/4).

Keadaan global masih diliputi ketidakpastian. Mulai dari perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, pandemi COVID-19, perang Ukraina-Rusia, krisis energi dan pangan, serta ketegangan di Laut Cina Selatan (LCS).

Baca Juga: Tujuan Berbangsa dan Bernegara, Bahlil: Pemerataan Ekonomi

Keadaan itu membuat hampir seluruh pemimpin dunia melakukan pertarungan leadership untuk mampu berkontribusi dan tetap bertahan dalam situasi tersebut.

“Kita tidak usah risau dengan kondisi itu, kita menganut asas manajemen ‘tiba saat, tiba akal’, karena saya sudah baca buku Bu Menkeu (Menteri Keuangan Sri Mulyani), bahwa di UI (Universitas Indonesia) tidak ada yang menjelaskan mengelola investasi di masa pandemi, di Harvard pun tidak. Jadi yang ada adalah intuisi dan tiba saat, tiba akal,” jelasnya.

Meskipun diliputi berbagai ketegangan di tingkat global, capaian realisasi investasi tahun 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun atau lebih dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.200 triliun.

Komposisi realisasi investasi di tahun 2022 terbagi menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp654,4 triliun atau 54,2 persen dan Penanaman Modal Asing Dalam Negeri (PMDN) Rp552,8 triliun atau 45,8 persen.

Baca Juga: Indonesia 2023, Sri Mulyani: Relatif Mampu Jaga Stabilitas Ekonomi

Menurutnya berdasarkan pencapaian tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mampu menarik modal asing ditengah kondisi global yang penuh gejolak. Padahal, banyak negara di dunia yang kesullitan untuk menarik modal asing untuk masuk.  

“Inilah kenapa global itu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional kita dan investasi kita. Jadi bayangkan dunia ini ribut terus, uang Rp1.207,2 triliun yang beredar itu, FDI (Foreign Direct Investment/PMA) kita 54 persen dan ketika global kondisinya seperti ini, hampir semua negara butuh FDI,” kata Bahlil.

Karena itu, pihaknya kembali didorong untuk mencapai target investasi sebesar Rp1.400 triliun pada tahun 2023.

“Padahal yang kita setujui Rp1.300, tiba-tiba Pak Harso (Menteri/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa) main dorong aja Rp1.400 triliun ke Presiden, kan pusing juga kita. Tapi gapapa lah, ini sebuah tantangan bagi kami,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner