bakabar.com, JAKARTA – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki mengomentari pernyataan mengenai pihaknya yang tidak pernah mengurusi pelaku Koperasi.
Menurut Teten, pernyataan tersebut sama sekali tidak benar dan sangat ngawur.
“Ada yang mengatakan Kementerian Koperasi kurang memperhatikan koperasi itu ngaco! Ngawur. Justru kita ini mau menggunakan itu, untuk mendorong UMKM naik kelas," jelasnya dalam Refleksi 2022 dan Outlook 2023, di Kantor Kemenkop UKM, Senin (26/12).
Baca Juga: Menteri Teten: Usaha Mikro-Kecil Belum Kompetitif Bersaing di Pasar Digital
Kemenkop telah membuat program bernama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM). Program LPDB tersebut, bertujuan untuk mengelola dana bergulir bagi pembiayaan UMKM.
“Sejak 2020 kita sudah tetapkan LPDB ini menjadi bagian penting ekosistem koperasi, jadi penyaluran dana bergulir dari LPDB ini sudah 100 persen koperasi,” jelasnya.
Program LPDB untuk UMKM tersebut, sudah melakukan penyaluraan pembiayaan sampai dengan Rp373 trililun, pada tahun 2022.
Rencanannya, Kemenkop UKM akan meningkatkan jumlah pembiayaan sampai dengan Rp400 triliun pada tahun 2023.
“Dana LPDB itu, untuk koperasi, tetapi bukan berarti mengabaikan umkm, karena datanya menunjukan banyak umkm yang mengakses pembiyaannya lewat kpperasi simpan pinjam,” ucap Teten.
Baca Juga: Menteri Teten Dorong Kampus Ciptakan Enterpreneur Unggul dan Kreatif
Kemenkop juga, terus mendorong UMKM untuk bergabung dalam pembiayaan melalui koperasi simpan pinjam.
Selain itu, kata Teten, koperasi akan dikembangkan sebagai saran konsolidasi untuk membantu UMKM supaya bisa naik kelas.
“Kami mau menjadikan koperasi sebagai alat untuk konsolidasi usaha mikro dan kecil sehingga mereka bisa mencapai skala ekonominya, jadi stimulusnya supaya mereka gabung ke koperasi,” tutupnya.