bakabar.com, BANJARBARU – Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel gelar operasi pasar murah ayam potong (Boiler) sebagai langkah jangka pendek mengatasi permasalahan di sektor usaha perunggasan.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Abdul Haris Makkie mengatakan, pemerintah peduli dan merespon permasalahan yang dihadapi peternak atau pengusaha di bidang perunggasan.
“Kami sangat merespon keresahan akibat masalah ini, kami sudah melakukan koordinasi dan mengambil langkah-langkah untuk menghadapi masalah ini,” ujarnya dalam konferensi pers bersama awak media di kantor Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Selasa (17/8/2019).
Adapun langkah-langkah yang diambil, terdiri dari jangka pendek dan jangka panjang.
“Langkah jangka pendek dengan mengadakan operasi pasar dan menetapkan rilis harga jual pada peternak, untuk ayam broiler pada harga RP.15 ribu per kilogramnya,” ucapnya.
Sedangkan untuk jangka panjang, dilakukan pembentukan tim pengawasan dan pengendalian peredaran DOC ayam broiler, mengadakan rapat koordinasi secara berkala dengan Pinsar, rekonsiliasi data pemasukan DOC dengan balai karantina agar sesuai dengan rekomendasi yang dikeluarkan Disbunak provinsi Kalsel dan penataan perizinan regulasi usaha serta tata niaga ayam broiler.
Sementara itu, Plh Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, Hanif Faishol Nurofiq menerangkan mengenai lokasi yang terpilih untuk operasi pasar.
“Ada 4 lokasi; di Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan Tanah Laut. Semuanya dimulai pukul 8 pagi, tetapi khusus di Siring sejak jam 7 pagi,” ungkapnya.
Untuk diketahui, operasi pasar ayam broiler akan dimulai pada Kamis 29 Agustus di Banjarmasin. Tepatnya, di Sungai Andai dengan persediaan ayam siap beli sebanyak 5000 ekor.
Pada Jumat 30 Agustus, operasi dilakukan di HKSN dengan persediaan ayam siap beli sebanyak 5000 ekor.
Pada Sabtu 31 Agustus, digelar di Kabupaten Banjar (Indrasari) dan Banjarbaru (di TTIC) dengan persediaan ayam siap beli sebanyak masing-masing 2000 ekor.
Minggu 1 September, kembali digelar di Banjarmasin tepatnya di Siring Sungai Martapura, dengan persediaan ayam siap beli sebanyak 6000 ekor.
Pada Senin 2 September digelar di Tanah Laut dengan persediaan ayam siap beli sebanyak 2000 ekor.
Dan terakhir, pada Selasa 3 September di Banjarbaru, tepatnya di daerah Balitan dengan persediaan ayam siap beli sebanyak 2000 ekor.
Baca Juga: Dukung Kebangkitan Zakat, Wali Kota Banjarmasin Diganjar Penghargaan
Baca Juga: Melihat Potensi Ekonomi, KEIN Kunjungi Banjarbaru
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini