bakabar.com, BANJARMASIN – RSUD Ulin Banjarmasin berharap dibikinkan gedung pusat pelayanan jantung terpadu sendiri.
Permintaan tersebut disampaikan langsung Plt Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Izaak Zoelkarnaen Akbar di hadapan para anggota Komisi IX DPR RI, Selasa (16/11).
Diketahui, para perwakilan dari Senayan ini melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kalsel selama 16-18 November 2021, satu agenda diantaranya yakni RSUD Ulin Banjarmasin.
Izaak menilai RSUD Ulin Banjarmasin sangat perlu pengembangan jantung terpadu.
Mengingat, sampai ini belum satupun rumah sakit di Kalsel yang bisa melayani pengobatan maupun operasi jantung secara mandiri. Apalagi, RSUD Ulin dilabeli salah satu rumah sakit terbesar di Kalsel.
"Supaya orang Banua tidak yang ingin pengobatan, operasi jantung atau sebagainya itu tidak perlu lagi ke luar daerah," ucapnya.
Izaak menyatakan saat ini lokasi untuk pembangunan gedung tersebut sudah disiapkan.
Meski begitu, dia belum bisa memastikan total anggaran pasti untuk satu buah gedung tersebut, termasuk beserta alat kesehatannya.
"Masih dihitung-hitung, tapi yang jelas bisa lebih dari Rp100 miliar untuk pembangunan gedung," pungkasnya.
Dengan ini tentu pihaknya meminta dukungan dari Kementerian Kesehatan RI.
Anggota Komisi IX DPR RI sekaligus ketua rombongan kunker, Emanuel Melkiades Laka Lena bilang permintaan RSUD Ulin Banjarmasin bakal segera diproses.
Pihaknya akan menjembatani antara Pemprov Kalsel dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan.
"Segera diproses pembangunan gedung beserta persediaan alat kesehatannya tadi," ucapnya.
Politisi Partai Golkar ini mengakui bahwa gedung pusat pelayanan jantung terpadu sangat dibutuhkan. Sebab, RSUD Ulin kerap jadi rumah sakit rujukan di Kalsel.
"Agar rumah sakit ini bisa menangani pasien jantung di Kalsel dan sekitarnya," tuntasnya.