bakabar.com, KANDANGAN - Musim hujan rentan dengan berkembangnya nyamuk Aides Aegpty, penyebab penyakit demam berdarah dengeu yang sering menghantui warga Hulu Sungai Selatan (HSS). Mengingat tahun lalu, tercatat 292 warga dan 3 meninggal.
Karenanya Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Pengendali Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL) Hamti Wahyuningsih meminta warga waspada.
Disamping itu, ia juga berharap peran serta masyarakat untuk ikut dalam menangani DBD bersama petugas kesehatan.
"Saat ini kami masih melakukan pola pengamatan berbasis masyarakat dan berbasis rumah sakit," ujar Hamti Wahyuningsih didampingi Kasi Pengendalian Penyakit Menular, Zaini M, Jumat (18/1).
Baca Juga:Kalimantan Selatan Relatif Aman DBD
Pihaknya pun pro aktif mengumpulkan informasi data pasien yang terkena penyakit DBD. Mulai dari rumah sakit di Kandangan, Puskesmas seluruh kecamatan dan dari warga masyarakat di Hulu Sungai Selatan.
"Setiap bulannya kita menerima laporan. Sementara untuk data Januari ini kita belum menerima data laporan yang masuk," terangnya.
Ia menjelaskan ketika laporan yang masuk dari mayarakat, ada warga yang terkena DBD, pihaknya terlebih dulu akan memeriksanya dri rumah sakit. Karenanya menurutnya terkadang hasil diagnosanya dinyatakan bukan DBD.
Kondisi musim hujan saat ini diakui rentan dengan penyakit DBD, karena nyamuk lebih suka bersarang dan menelurkan jentiknya di air.
Salah satu cara yang efektif yaitu menjalankan program pemerintah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus.
Baca Juga:Banjarmasin Gencar Sosialisasikan Waspada DBD
Reporter: Nasrullah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin