bakabar.com, BANJARMASIN - Polresta Banjarmasin masih menanggani dugaan kasus kekerasan yang terjadi di SDIT Ukhuwah.
Terbaru, pihak Unit PPA Satreskrim Polresta Banjarmasin memfasilitasi kegiatan mediasi.
Dimana yang hadir pihak pelapor, pihak terlapor, UPTD PPA, dan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, serta DP3A Provinsi Kalsel.
Namun, pihak SDIT Ukhuwah tidak memenuhi undangan atau tidak hadir dalam kegiatan tersebut.
Kepala Bidang SD Disdik Kota Banjarmasin, Qayyim menyayangkan kalau pihak SDIT Ukhuwah tidak hadir dalam kegiatan mediasi atau diversi tersebut.
Bahkan, sebelumnya pihak Disdik Kota Banjarmasin juga sudah pernah mencoba memanggil secara resmi, namun juga diindahkan oleh SDIT Ukhuwah.
"Karena sebenarnya kita juga ingin semuanya berjalan dengan baiklah, biar sama-sama tidak ada yang dirugikan, karena ini menyangkut pedidikan semuanya," ujarnya.
Qayyim juga menuturkan, kalau pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap SDIT Ukhuwah, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Tetapi, Disdik lebih dulu melakukan pembinaan terlebih dulu.
"Namun, saksi itu tidak menutup kemungkinan bisa diberikan apabila ditemukan kelalaian, namun saat ini masih belum sampai ke tahap itu," tambahnya.
Terkait mediasi tersebut, Qayyim menjelaskan, kalau sudah mulai ada perkembangan, karena kedua belah pihak keluarga sudah mau bertemu, untuk mencari jalan keluarnya.
"Kalau kita ini lebih fokus ke pemulihan sang anak, dan juga mendamaikan kedua belah pihak. Jadi sekarang sudah mulai ada titik terang karena orang tua sudah membuka diri dan saling memaafkan, artinya kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan, ya kita selesaikan secara kekeluargaan," jelas Qayyim.
Disamping itu, Pelapor, Reza Febriadi mengatakan, terkait hasil dari pertemuan tersebut pihaknya pun mengaku sudah saling memaaafkan antar kedua belah pihak.
"Karenakan sesama manusia kita juga harus saling memaafkan. Tapi disamping itu, kita juga tetap akan meminta pertanggung jawaban pihaknya atas kekerasan yang menimpa anak saya, jadi untuk proses hukumnya masih terus berlanjut," kata Reza.
"Kita sangat menyayangkan kalau pihak sekolah tidak hadir lagi dalam pertemuan tersebut, padahalkan kejadian ini terjadinya di sekolah jadi seharusnya pihak sekolah yang bisalah menyelesaikan permaslahan ini," pungkasnya.