bakabar.com, BANJARMASIN – Sempat dikira tenggelam, polisi akhirnya menemukan keberadaan Faisal. Pemuda 20 tahun itu adalah buron penganiayaan, biang kematian Bripka Mashuddin di Sungai Martapura.
Bripka Mashuddin tewas tenggelam dalam pengejaran Faisal di Sungai Martapura, kawasan Pasar Sudimampir, Jumat (9/4) malam.
Dua kemudian, jasadnya ditemukan tim SAR gabungan mengapung di perairan depan Balai Kota Banjarmasin.
Kendala Utama Pencarian Polisi yang Tenggelam Saat Memburu Buron Penganiayaan
Ya, Faisal rupanya tak tenggelam seperti kabar yang tersiar. Diam-diam, ia berhasil lolos dari derasnya arus Sungai Martapura.
Setelah melakukan pencarian intens, polisi mengamankan Faisal di Jalan Barambai Kolam Kiri, Desa Barambai, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala, Kamis (15/4).
“Ya sudah diamankan tadi malam,” ujar salah seorang perwira Polda Kalsel
Dari pengakuan pelaku, saat akan diamankan sebelumnya oleh jajaran Polsek Banjarmasin Tengah, Faisal yang merupakan warga Kelayan Gang 12 Kecamatan Banjarmasin Selatan itu sempat melawan hingga menyebabkan ia terjatuh bersama Bripka Mashudin ke Sungai Martapura.
"Di dalam air, sempat menendang [Bripka Mashudin] tujuh kali kemudian tenggelam dan kehilangan nyawanya," ungkapnya kepada petugas.
Kronologis Penganiayaan
Hingga saat ini pelaku masih diperiksa oleh jajaran Polsek Banjarmasin Tengah bersama Satpolair Polresta Banjarmasin.
Bripka Mashuddin Ditemukan Tak Bernyawa, Buronannya Masih Misterius
Lantas, mengapa Faisal melarikan diri?
Penelusuran media ini, Faisal buron karena menganiaya seorang warga di kawasan Pasar Lima, Banjarmasin Tengah, Minggu 21 Maret dini hari.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Informasi dihimpun, yang dianiaya Faisal adalah seorang pemuda. Ketika itu korban sedang makan di salah satu warung di kawasan tersebut. Kebetulan yang jaga parkir si Faisal.
Saat akan mengambil sesuatu di sepeda motornya, korban ditagih uang parkir, padahal belum selesai makan.
Ketika itu, korban hanya membayar parkir Rp1.000. Itu sebabnya pelaku marah dan memukul korban menggunakan balok kayu di bagian kepala.
Kronologi Tenggelam
Jumat (9/4) malam, Bripka Mashuddin bersama rekan-rekannya melakukan perburuan terhadap Faisal Bripka Mashuddin merupakan anggota Tim Buru Sergap (Buser), Polsek Banjarmasin Tengah.
Pengejaran bermula saat Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah mendapati informasi F yang sudah lama masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Anggota mendapat informasi, F sedang memancing di dermaga belakang Pasar Sudimampir," kata Wakapolresta Banjarmasin, AKBP Sabana Atmojo kala itu.
Menerima laporan masuk itu, lima anggota Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah, termasuk Bripka M berangkat ke lokasi untuk menciduk F.
Di lokasi kejadian 5 anggota Reskrim berpakaian sipil itu berpencar. Tiga di antaranya pergi ke dermaga belakang Pasar Sudimampir.
Mereka bertiga melihat F memang sedang mancing. Ketika itu Bripka M yang kebetulan melakukan upaya penangkapan mendapat perlawanan dari F.
"Mereka bergumul. F menceburkan diri ke sungai dan Bripka M juga bercebur," kata Sabana.
Waktu dalam sungai, kata Sabana, pergumulan masih berlangsung. Saat itu, Bripka M sempat terlihat melambaikan tangannya. Tanda minta tolong.
Melihat lambaian tangan, satu orang anggota polisi lainnya juga ikut bercebur. Namun Bripka M dan F sudah hilang dibawa air.
"Saat itu kebetulan ada speedboat lewat, menyebabkan sungai bergelombang. Satu anggota yang berniat menolong tadi tidak kuat dan mundur ke tepi, katanya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Gugur Bertugas, Polisi Pemburu Buron di Sungai Martapura Tinggalkan 3 Anak
Gugur saat memburu buronan di Sungai Martapura, Bripka Mashuddin diganjar kenaikan pangkat luar biasa.
Sebelumnya, Mashuddin ditemukan tak bernyawa setelah hilang selama 36 jam. Kenaikan pangkat sebagai bentuk penghargaan dari Polri kepada anggota yang memiliki dedikasi tinggi seperti mendiang Bripka Mashuddin.
"Ini sangat kita apresiasi, salah satu jiwa patriot yang tinggi. Penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa kita berikan," kata Wakapolresta Banjarmasin, AKBP Sabana Atmojo.
Sabana melihat apa yang dilakukan oleh Bripka Mashuddin adalah perjuangan demi tugas kepolisian untuk memberikan keamanan pada masyarakat.
Tinggalkan Tiga Anak
Bripka Mashuddin sendiri meninggalkan tiga orang anak, dan seorang istri. "Keluarga yang ditinggalkan akan kita perhatikan, juga dari Bhayangkari," sambungnya.
Atas kejadian itu, Sabana menyampaikan jajaran Polresta Banjarmasin turut berduka. Mereka mendoakan segala amal ibadah Bripka Mashuddin diterima oleh Yang Maha Kuasa.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Sabana berpesan untuk para jajaran kepolisian jangan mengendurkan semangat. Gugurnya Bripka Mashuddin mestinya dijadikan motivasi agar lebih waspada dalam bertugas.
"Kita jangan mundur, jangan putus semangat, malah ini dijadikan cambuk kita untuk lebih waspada lagi," tuturnya.
Pantauan bakabar.com, jasad Bripka Mashuddin telah dikebumikan di kuburan Muslimin Banjarmasin, Minggu siang. Usai disemayamkan di rumah duka Jalan Jahri Saleh, jenazahnya dilepas langsung oleh Wakapolresta Banjarmasin, AKBP Sabana Atmojo.