Kalteng

Dikira Buaya, Warga Kalteng Temukan Ikan Raksasa Saat Cari Rembung

apahabar.com, PANGKALANBUN – Adalah Masdar di caption Facebook-nya yang memposting dua buah foto ikan berukuran raksasa….

Featured-Image
Seekor ikan raksasa yang kembali muncul di Desa Nanga Mua, Kecamatan Aruta, Kabupaten Kobar, Kalteng. Foto-Masdar for apahabar.com

bakabar.com, PANGKALANBUN – Adalah Masdar di caption Facebook-nya yang memposting dua buah foto ikan berukuran raksasa. Tak butuh waktu lama, foto tersebut beredar luas.

Dalam satu foto tampak kerumunan warga melihat Ikan Tapah tersebut. Kedua foto tersebut diposting pada Selas 22 Oktober sore.

Masdar yang mantan Kades Nanga Mua saat dikonfirmasi bakabar.com melalui seluler membenarkan temuan ikan raksasa itu. Saat ditimbang berat ikan mencapai 37 Kilogram.

Ikan itu ditemukan di Desa Nanga Mua, Kecamatan Aruta, Kabupaten Kobar.

Kronologis penemuan bermula saat warga bernama Dekri sedang mencari tanaman rembung untuk diambil umbutnya di sekitar jembatan DAS Arut.

Saat itu Dekri dikagetkan melihat binatang di atas permukaan sungai seperti buaya meluncur ke pinggir sungai.

Saat binatang yang meluncur nyaris terdampar di pinggir sungai, saat dilihat Dekri ternyata bukan buaya.

Waktu itu juga Dekri langsung turun ke sungai dan menangkap ikan yang kelihatan jinak itu.

Akhirnya Dekri berhasil menangkap ikan besar itu, dan langsung minta bantuan dua warga setempat untuk membawanya ke sekitar permukiman warga.

“Saat ada kabar ikan tapah besar ditangkap warga pun menjadi ramai menonton ikan tersebut," kata Masdar.

Adapun ikan ini semacam ikan Belida. Menurut keterangan warga bahkan ada yang sampai panjang 4 meter berat lebih dari 100 Kg. "Tapi itu dulu, sekarang ikan tapah panjang 2 meter dan berat sekitar 37 kg baru ditemukan kembali, dan ikan tersebut katanya dipotong-potong dijual kepada warga setempat," pungkas Masdar.

Baca Juga: Temuan Ulin Raksasa di Barabai Perlu Perhatian Pemerintah

Baca Juga: Fakta Bukan Mitos, Raksasa di TNTP Jadi Obyek Wisata Turis

Reporter: Ahc16
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner