bakabar.com, PARINGIN - Wakil Bupati Kabupaten Balangan, H Supiani membuka kegiatan Pelatihan angkatan ke 2 Berbasis Kompetensi (DBHCHT) pada program peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja pada BLK Disnakertrans Kabupaten Balangan Tahun Anggaran 2021.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Balangan, Kamis (20/95) itu dihadiri Kepala Dinas Nakertrans, A Syarwani, Kepala BLK Balangan dan beberapa pejabat di lingkup Pemkab setempat serta tamu undangan dan peserta pelatihan.
Tujuan diadakannya kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi peserta pelatihan sesuai dengan bidangnya, dan sasarannya yaitu terciptanya lapangan kerja baru yang mandiri, professional dan kompeten di bidangnya.
Jumlah peserta pada pelatihan angkatan ke 2 ini sebanyak 80 orang dengan materi yang disampaikan didasarkan pada empat paket pelatihan, antara lain kejuruan desain grafis muda, operator komputer muda, otomotif service sepeda motor injeksi dan menjahit dengan mesin binaan BBPLK Bekasi.
Wabup H Supiani menyampaikan apresiasinya terhadap Disnakertrans melalui BLK yang telah berupaya untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Balangan melalui berbagai kegiatan, yang salah satunya adalah melalui pelatihan kerja ini.
"Diharapkan melalui kegiatan ini akan tercipta kesempatan kerja dan lapangan kerja baru bagi masyarakat khususnya Kabupaten Balangan, sehingga dapat membantu mencapai tujuan pembangunan nasional," kata Supiani.
Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Balangan, Syarwani mengatakan pelatihan keja ini bertujuan menciptakan tenaga kerja yang memiliki basis kompetensi, professional dan punya daya saing tinggi.
Pelatihan tahap kedua ini anggarannya bersumber dari APBN, BLK Balangan melaksanakan empat jurusan kegiatan pelatihan yakni kejuruan desain grafis muda, operator computer muda, otomotif service sepeda motor injeksi dan menjahit dengan mesin binaan BBPLK Bekasi.
Syarwani menegaskan pentingnya memiliki keterampilan bagi masyarakat sehingga tidak kesulitan untuk memenuhi pasar kerja atau mungkin bisa membuka lapangan kerja sendiri bahkan untuk orang lain.
"siap pakai dalam dunia kerja bahkan perusahaan yang mencarinya, mereka juga bisa mandiri membuka usaha. Inilah keberadaan BLK membantu pemuda dalam menyelesaikan masalah ketenagakerjaan, agar masyarakat hidupnya sejahtera," imbuhnya.