bakabar.com, MARABAHAN - Setelah kebakaran hutan dan lahan, giliran angin puting beliung yang harus diwaspadai. Bagaimana tidak, hanya dalam sehari, 33 rumah di Barito Kuala rusak dihantam puting beliung, Kamis (3/10/2019).
Puluhan rumah tersebut mengalami kerusakan dari level rendah hingga tinggi, setelah hujan lebat disertai angin kencang sekitar pukul 16.30 Wita.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batola, 33 rumah yang dihantam puting beliung tersebut tersebar di empat kecamatan berbeda.
Dari Kecamatan Marabahan, tepatnya Kelurahan Ulu Benteng RT 07, rumah yang ditempati Tarno dan Misriati mengalami kerusakan atap.
Kemudian di Kecamatan Bakumpai, puting beliung menghantam 5 bangunan di Desa Balukung, termasuk sarang walet milik Tarmiji. Kerusakan lain juga dialami rumah Kuncil, Darsani, Mulyana dan Misran.
Sementara kerusakan yang lebih banyak terjadi di Kecamatan Anjir Pasar dan Anjir Muara. Terdapat 9 rumah yang terpapar puting beliung di Anjir Muara.
Sedangkan di Anjir Pasar, tidak kurang 17 bangunan mengalami kerusakan. 2 di antaranya berada di Desa Andaman I milik H Tajeli dan Zakaria. Demikian pula rumah Basrin dan Husni di Desa Andaman II.
Angin juga menghancurkan rumah-rumah milik Nasrudin, Syairaji dan Tuhalus yang berada di Desa Anjir Pasar Kota II RT 005.
Kerusakan terbanyak terjadi di Desa Anjir Pasar Kota I. 7 rumah mengalami kerusakan, paling parah dialami Rawandi dan Victor. Rumah lain milik Muhtar, Masurai, Mahrus, Mawarfi dan Amat terkena imbas yang tidak terlalu parah.
Selain di Balukung, rumah walet yang dipapar puting beliung juga terjadi di Desa Barunai Baru. Juga mengalami kerusakan 6 rumah dan penggilingan padi di RT 01, 03 dan 04 .
Dari Barunai Baru RT 01, rumah H Bahrian mengalami kerusakan paling parah. Tidak hanya atap, dinding yang terbuat dari bata tersebut juga hancur. Sedangkan rumah warga Barunai Baru lain yang mengalami kerusakan adalah milik Misran Noor, H Misra, Abdul Manan, Yusri dan Yusuf.
“Warga yang mengalami kerusakan paling parah, sementara tinggal di rumah tetangga maupun saudara terdekat,” jelas Camat Anjir Pasar, Muhammad Husaini, Jumat (4/10).
“Bantuan dari BPBD berupa terpal juga sudah diterima warga, beberapa jam pasca musibah. Sedangkan bantuan logistik dari BPBD, Dinas Sosial dan PMI Batola juga segera tiba selepas salat Jumat,” imbuhnya.
Oleh karena terpisah-pisah, pengiriman bantuan dilakukan bertahap. Kecamatan Marabahan dan Bakumpai yang lebih dekat, sudah menerima bantuan logistik sekitar pukul 10.00 Wita.
“Memang setelah musim kemarau, bencana yang berpotensi muncul adalah puting beliung. Ironisnya kami juga masih menghadapi beberapa titik api di Kecamatan Cerbon dan Rantau Badauh,” sahut Sumarno, Kepala Pelaksana BPBD Batola.
“Kami juga berharap warga selalu waspada, terutama yang tinggal di bantaran sungai maupun tanah lapang. Ketika hujan dan angin kencang, sebaiknya tetap terjaga agar cepat menyelamatkan diri kalau terjadi sesuatu yang tak diinginkan,” imbuhnya.
Baca Juga: Karhutla Menghilang, Puting Beliung Datang
Baca Juga: Korban Puting Beliung Tabukan Bingung Bangun Rumah Kembali
Baca Juga: Batola Diamuk Puting Beliung, 16 Bangunan di Tabukan Rusak
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Muhammad Bulkini