DPRD Kalsel

Digitalisasi Pendidikan Harus Dibarengi Pengembangan Community Center

apahabar.com, BANJARMASIN – Pengembangan digitalisasi pendidikan harus dibarengi dengan terbangun pula pusat-pusat belajar komunitas (community center)….

Featured-Image
Firman Yusi, Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Pengembangan digitalisasi pendidikan harus dibarengi dengan terbangun pula pusat-pusat belajar komunitas (community center).

Hal ini diungkapkan Firman Yusi, Sekretaris Fraksi PKS DPRD Provinsi Kalsel yang juga Sekretaris Komisi IV bidang kesra seusai kunjungan kerja konsultasi Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel ke Pusat Data dan Teknologi Informasi Nasional (PUSDATIN) Kementerian Pendidikan Nasional.

“Tuntutan untuk segera mengembangkan digitalisasi pendidikan ini datang bersamaan dengan pandemi covid-19, sehingga wajar jika masih ada kelmahan di sana-sini,” papar mantan pegiat sosial bidang pendidikan di Tabalong ini. Salah satu faktor penting yang masih keteteran adalah pengembangan SDM terkait. “Tidak hanya SDM operatornya, dalam hal ini guru dan tenaga kependidikan, tapi juga user-nya dalam hal ini siswa dan orang tua siswa,” katanya, Senin (20/12)

Hampir semua lini SDM ini masih belum optimal dipersiapkan mendukung digitalisasi pendidikan.

“Karenanya saya sampaikan ke PUSDATIN, jika PUSDATIN bersama dengan Pemerintah Daerah dapat mendorong lahirnya pusat belajar komunitas tempat guru dan tenaga kependidikan bahkan siswa dan orang tua dapat belajar lebih dalam memahami penggunaan teknologi ini,” papar Firman.

“Kalau hanya guri dan tenaga kependidikan bersama siswa yang memahami, tp tidak disertai pemahaman yang sama dari orang tua siswa, maka digitalisasi pendidikan tidak akan optimum penggunaannya,” ujar aktivis yang masih menjabat di Perkumpulan Pusaka, lembaga yang didirikannya tahun 2010 yanh bekerja di bidang pendidikan, kebudayaan dan lingkungan hidup.

PUSDATIN dan Pemerintah Daerah, masih menurut Firman, dapat memanfaatkan jejaring organisasi yg bergiat di pengembangan literasi untuk bekerja sama mengembangkan community center ini.

“Kementerian Pendidikan memiliki mitra di bidang ini, ada ratusan lembaga yang tersebar di seluruh Indonesia Perkumpulan Pusaka adalah salah satunya,” tambahnya.

Selain itu, catatan penting lainnya menurut Firman juga menyangkut perkembangan media sosial yang kian pesat.

“Masyarakat diserbu berbagai konten dan tidak sedikit konten-konten ini berisi informasi negatif. Saya sepakat dengan PUSDATIN untuk memerangi konten negatif ini, kita harus menghujani dunia maya dengan konten positif. Community Center juga bisa dimanfaatkan untuk menggalang komitmen anak muda serta melatih anak-anak muda untuk memproduksi konten positif,” pungkas Firman.



Komentar
Banner
Banner