Kalsel

Di Usia 74 Tahun, HMI Kalselteng Genggam Pancasila

apahabar.com, BANJARMASIN – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kalimantan Selatan-Tengah (Kalselteng) menggelar dialog publik. Kegiatan…

Featured-Image
Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kalimantan Selatan-Tengah (Kalselteng) menggelar dialog publik. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kalimantan Selatan-Tengah (Kalselteng) menggelar dialog publik.

Kegiatan dalam rangka Dies Natalis ke 74 HMI ini diselenggarakan di Kantor KNPI Kalsel, Selasa (9/2).

Adapun kegiatan ini turut mengundang Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto dan Presidium KAHMI Kalsel, Ani Cahyadi.

Ketua Umum Badko HMI Kalselteng Zainuddin menerangkan, pihaknya akan lebih intens dalam mengokohkan komitmen organisasi dalam keislaman dan keindonesiaan dalam berorganisasi.

“Dua prinsip itulah yang harus kita turunkan kepada para kader dan generasi HMI sebagai penerus bangsa,” ujarnya.

Menurutnya, selain menguatkan landasan keorganisasian kegiatan dialog tersebut juga bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada seluruh kader organisasi kepemudaan bahwa HMI adalah sebuah organisasi perjuangan.

“HMI tetap berkomitmen untuk menggenggam Pancasila sebagai landasan organisasi dan tetap mengkritisi pemerintahan dalam hal substantif dalam mewujudkan Indonesia yang berkemajuan," pungkasnya.

Dalam dialog publik itu, HMI juga menghadirkan Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto untuk memberikan arahan kepada para seluruh kader organisasi kepemudaan di Kalsel.

Orang nomor satu di wilayah hukum Bumi Antasari ini berharap dengan digelarnya dialog publik tersebut HMI bisa menghasilkan kader yang bisa berkiprah dan memberikan sumbangsih positif dalam kehidupan bernegara.

“Karena organisasi merupakan jembatan bagi anak bangsa untuk menggapai cita-cita,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam berorganisasi, para pemuda Indonesia dilatih untuk menjadi pribadi yang mempunyai visi dalam menjalankan kewajiban bernegara.

Pasalnya, berdasarkan pengamatan yang ia lakukan, hal yang paling berbahaya saat ini adalah permasalahan disintegrasi atau perpecahan yang terjadi di masyarakat.

Karena itu, mantan Kapolda Maluku Utara ini mengingatkan bahwa keberagaman yang dimiliki Indonesia sangat rentan dipecah belah. Namun, ia percaya bahwa HMI bisa menyatukan pemuda untuk memajukan negara.

“Kita harus ingat perjuangan founding father bangsa kita yang telah mengucurkan keringat bahkan darah untuk memperjuangkan kemerdekaan yang saat ini kita nikmati. Jadi, saya berharap HMI bukan generasi yang hanya menikmati kemerdekaan. Tapi juga harus mengembangkan dan berkontribusi untuk kemajuan negara,” paparnya.

Selain itu, untuk menghindari perpecahan di masyarakat, ia juga meminta agar setiap kader organisasi kepemudaan diberi bekal untuk mencintai tanah air.

Kemudian pendidikan kepemimpinan yang mempunyai visi dan cita-cita yang mulia dalam bernegara. Lalu mampu berperan sebagai problem solving atau pemecahan masalah. Dan terakhir adalah berani mengambil keputusan.

“Kalau ciri-ciri itu ada dalam diri. Insyaallah ke depannya generasi bangsa kita akan maju,” tutupnya.



Komentar
Banner
Banner