bakabar.com, BANJARMASIN – Di tengah pusingnya masyarakat menghadapi wabah pandemi Covid-19, warga Kawasan Banjar Indah RT 10 kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan mengaku resah dengan maraknya aksi pencurian di siang bolong.
Tokoh masyarakat setempat, Lestari mengatakan, dalam dua bulan terakhir sudah berkali-kali rumah warga disatroni maling. Mereka menyasar rumah-rumah kosong yang ditinggal penghuninya bekerja.
"Warga sudah sangat resah dengan aksi maling yang sudah sangat sering beraksi di RT 10 Pemurus Dalam. Terakhir terjadi di rumah salah satu warga kami pada Sabtu siang kemarin," ujar Lestari kepada bakabar.com,Rabu (9/6).
Menurutnya, pelaku pencurian dengan cara membongkar kunci pintu rumah atau jendela. Berdasarkan pantauan CCTV, para pencuri itu terlebih dahulu melakukan pemantauan ke rumah yang sudah menjadi target mereka.
"Maling-maling itu biasanya berputar-putar dulu di kawasan ini. Mereka seperti mengintai target gitu," papar Lestari.
Seperti yang terjadi baru baru ini dirumah Hj Nuriamawati, terang Lestari. Terduga pencuri masuk melalui bagian belakang rumah yang menghadap ke jalan Raya Banjar Indah 1 dengan cara mencongkel pintu dan berhasil membawa kabur tas jinjing warna hitam milik korban.
“Pencurinya terlihat mondar-mandir gunakan sepeda pancal. Dia juga memanfaatkan masa pandemi Corona ini dengan gunakan masker,” bebernya.
“Rumah tersebut dikontrakkan Hj. Nuriamawati kepada Shovia putri Fazriyanie. Tapi sekarang dia sudah pindah rumah karena menganggap kawasan RT 10 ini tidak aman,” imbuh Lestari
Sementara Kapolsek Banjarmasin Selatan AKP Idit Aditya melalui Bhabinkamtibmas Pemurus Dalam Bripka Rahmadi meminta, warga untuk lebih waspada dan mengadakan pengamanan swakarsa, salah satunya mewaspadai orang yang baru dikenal atau dengan mengaktifkan kegiatan ronda di malam hari.
"Harus diantisipasi dengan kegiatan ronda malam, dan siangnya juga harus tetap waspada. Karena bisa saja maling itu merubah jadwal beroperasi menjadi siang hari. Seperti yang sudah-sudah," tandas polisi.
Editor: Muhammad Bulkini