bakabar.com, KARANG INTAN – Desa Jingah Habang Hilir RT 01, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar sejak kemarin, Minggu (5/1/2029) sore, terendam banjir. Hingga kini, banjir belum kunjung surut.
Pantauan langsungbakabar.com, Senin (6/1/2020), ketinggian banjir setinggi setengah lutut orang dewasa.
Warga yang melintas di Jl. Melati di desa tersebut, harus berhati-hati. Terlihat beberapa pengendara motornya mengalami mogok.
Selain itu, akibat banjir tersebut, aktivitas warga juga sedikit terganggu. Salah satunya Muhlani (53) yang kesehariannya bekerja sebagai montir motor. Pasalnya, tempat bengkelnya di depan rumah terendam banjir.
“Ya sedikit terganggu untuk saya bekerja,” ujarnya kepadabakabar.com, menjelaskan banjir di desanya itu sudah langganan tiap tahun.
Menurutnya, jika hari ini tidak turun hujan, besar kemungkinan banjir akan surut.
“Tapi jika ada hujan lagi, banjir bisa bertambah atau tetap seperti ini, tergantung (intensitas) hujannya,” imbuhnya.
Sementara Kepala Lingkungan Desa Jingah Habang Hilir, Rasyidi Fahmi, mengatakan penyebab banjir lantaran sungai meluap. Sebabnya, adanya sampah dan tidak dinormalisasi.
“Sungai ini dari aliran sungai Gadung dan sungai Ulin. Hingga kini, belum dinormalisasi, terlebih juga banyak sampah di sungai,” ucap Fahmi.
Ia berharap, nantinya sungai Gadung ini dinormalisasi oleh pihak terkait.
Ia menambahkan, akibat banjir ini, ada sekitar 100 rumah warga yang terdampak. Meski demikian, baru satu rumah yang airnya masuk ke dalam rumah warga.
Sementara pihak BPBD Kabupaten Banjar, meninjau langsung kondisi banjir untuk mendata warga terdampak banjir.
“Banjir di Jingah Habang masih relatif normal, dan terdata hanya satu rumah yang terendam banjir, itu pun hanya bagian dapurnya saja,” tutur Kabid Kedaruratan BPBD Banjar, Dadang HS.
Baca Juga:Update Banjir di Banjarbaru; Dinsos Kalsel Bangun Dapur Umum untuk 1.786 Korban
Baca Juga:Biddokkes Polda Kalsel Periksa Kesehatan Korban Banjir di Banjarbaru
Baca Juga:Banjarbaru Banjir, Ini Data Sementara Warga Terdampak
Reporter: AHC22Editor: Muhammad Bulkini