Tak Berkategori

Desa Haratai Dibuka, Akses Menuju Jalur Pendakian Halau-halau Masih Ditutup

apahabar.com, KANDANGAN – Meski wilayah adat Desa Haratai sudah bisa dikunjungi wisatawan, namun jalur pendakian di…

Featured-Image
Sanno, seorang tokoh temuda sekaligus tokoh adat Dusun Kadayang, Desa Haratai, Kecamatan Loksado, Kabupaten HSS. Foto-apahabar.com/Ahc27

bakabar.com, KANDANGAN – Meski wilayah adat Desa Haratai sudah bisa dikunjungi wisatawan, namun jalur pendakian di Puncak Halau-halau masih belum dibuka untuk umum.

Salah satu jalur pendakian Puncak Halau-halau di Gunung Basar melewati RT 3 Desa Haratai, tepatnya di Dusun Kadayang.

“Kami saat ini belum mengizinkan pendaki ataupun wisatawan yang ingin ke Puncak Halau-halau,” ucap Sanno, salah seorang tokoh adat Dusun Kadayang.

Jalur pendakian gunung tertinggi di Kalimantan Selatan (Kalsel) itu berada di wilayahnya yang saat ini sedang populer. Namun, pihak adat di Dusun Kiyu yang menjadi jalur perlintasan lainnya masih belum bisa membuka akses jalan.

“Kami harus berkoordiasi dengan tokoh-tokoh adat di sana sebelum membuka,” ucapnya, Selasa (13/10) saat di datangi di objek wisata Air Terjun Haratai.

Hal itu agar tidak terjadi benturan peraturan, sebab jika salah satu pihak masih melakukan penutupan, sementara pihak lain sudah membuka, maka akan terjadi hal yang sia-sia.

Secara administratif, Dusun Kiyu merupakan wilayah Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Gunung Basar sendiri berada di perbatasan wilayah Kabupaten HSS, HST, dan Kotabaru, sehingga pihaknya tidak bisa membuka secara sepihak dari jalur wilayahnya.

Biasanya, sebelum adanya pandemi Covid-19 tiap jelang akhir pekan maupun libur panjang, puncak gunung dengan ketinggian 1901 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu ramai didatangi para pendaki maupun kelompok pecinta alam.

Terkait hal itu, Sanno pun mengimbau para pendaki sebaiknya menahan diri jika ingin pergi ke Puncak Halau-halau. Jika bersikeras, bisa saja mereka dikenakan sanksi adat.

Dia menegaskan, jika ada yang nekat mendaki Gunung Basar dengan jalur alternatif lain dan kedapatan warga melewati wilayah Dusun Kadayang akan diminta kembali pulang.

“Kalau mau jalur baru lain, tetap saja akan melewati kampung kami. Malah lebih jauh, belum sampai sudah kehabisan logistik,” ujar Kepala Seksi Pemerintahan (Kasi Pem) Desa Haratai itu kepada bakabar.com.

Ia menyebutkan jika ada warga yang nekat mendaki melalui desa tetangga, kemungkinan 5 hari baru sampai ke puncak.

Sanno mengatakan sebenarnya sudah banyak orang yang ingin mendaki ke Puncak Halau-halau. Namun, dengan terpaksa ia melarangnya.

“Banyak yang menghubungi, menanyakan kapan dibuka. Namun kita masih belum bisa,” tuturnya.

Kendati demikian, warga luar yang ingin berkunjung ke Dusun Kadayang sudah diperbolehkan mengikuti status pembukaan wilayah Desa Haratai.

Saat mengunjungi Dusun Kadayang, warga diminta tetap menerapkan protokol kesehatan.

Komentar
Banner
Banner