Kalsel

DEMA UIN Antasari Soroti Rendahnya Minat Baca Masyarakat Indonesia  

apahabar.com, BANJARMASIN – Melalui Pekan Literasi, Dewan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin soroti rendahnya minat…

Featured-Image
 Hari kedua Pekan Literasi diisi dengan kegiatan dialog publik tentang degradasi minat baca yang menghadirkan tiga orang narasumber dari pegiat literasi, yaitu Supriansyah dari Kindai Institute, Reja Fahlevi founder Kampung Buku Banjarmasin dan Abdul Karim founder Warung Baca.

bakabar.com, BANJARMASIN – Melalui Pekan Literasi, Dewan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin soroti rendahnya minat baca masyarakat Indonesia.

“Minat baca kita masih sangat rendah. Ini sebagai syiar kita sebagai pemuda dan mahasiswa untuk menumbuh kembangkan minat baca masyarakat. Akibat terkikis teknologi,” ucap Ketua DEMA UIN Antasari Banjarmasin, Rizal Nagara di Hari Jadi UIN Antasari Banjarmasin, Kamis (28/11).

Pekan Literasi, kata dia, merupakan upaya dari DEMA untuk menyiarkan budaya baca yang sekarang mulai tergerus karena lajunya perkembangan teknologi.

“Teknologi yang seharusnya menjadi maslahat bagi user-nya, kini malah menjadi boomerang yang menyerang,” terangnya.

Menurut data CCSU pada Maret 2016, sambung dia, Indonesia berada di urutan 60 dari 61 negara. Tepat berada di atas Boswana, Afrika.

“Ini sangat memprihatinkan. Minat baca Indonesia hanya 0,001%. Jika dirasiokan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 267 juta jiwa, berarti di antara 10.000 penduduk Indonesia hanya ada satu orang yang mempunyai minat baca tinggi,” bebernya.

Rizal menambahkan, untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, hulunya adalah SDM yang unggul, dan masa depan Indonesia berada di pundak pemuda.

“Kita sudah berada di Era Revolusi Industri 4.0. Kita akan menghadapi Bonus Demografi tahun 2030. Tantangan kita semakin komplek, masa depan kita berada di pundak pemuda,” tegasnya.

Ia berdalih, jangan sampai hulu dari kemajuan SDM bangsa yaitu minat baca berada di bawah rata-rata.

“Kita harus bergerak dan menyiarkan bahwa untuk menjadikan Bonus Demografi sebagai potensi negara hulunya adalah dengan menumbuhkan minat baca,” tutupnya.

Pekan Literasi yangmengangkat tema ‘Meningkatkan Budaya Literasi di Era Globalisasi’ ini dibungkus dalam berbagai kegiatan. Hari pertama, kegiatan Seminar Nasional Milenial Anti Hoax diisi Rektor UIN Antasari Banjarmasin Mujiburrahman, Pimred Banjarmasin Post Musyafi’, Akademisi ULM Ahmad Fikri Hadin, dan Pustakawan UIN Antasari Isra Hajiri.

Hari kedua Pekan Literasi diisi dengan kegiatan Dialog Publik tentang Degradasi Minat Baca yang menghadirkan tiga orang narasumber dari pegiat literasi, yaitu Supriansyah dari Kindai Institute, Reja Fahlevi founder Kampung Buku Banjarmasin dan Abdul Karim founder Warung Baca.

Sedangkan hari ketiga, Pekan Literasi diisi dengan kegiatan Pelatihan Karya Tulis Ilmiah (PKTI).

Baca Juga: Ceramah di UIN Antasari, Ustadz Khairullah Zain Makin Diminati Kalangan Akademis

Baca Juga:Ajak Mahasiswa Awasi Pemilu, Bawaslu Kalsel dan UIN Antasari Tandatangani MoU

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini

Komentar
Banner
Banner