bakabar.com, BANJARMASIN – Debat terakhir calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) telah selesai digelar.
Debat tadi malam mengangkat tema kesehatan, infrastruktur, sumberdaya alam (SDA) dan energi.
Menariknya, terdapat sejumlah pernyataan nyentrik calon wakil gubernur Kalsel nomor urut 1, Haji Muhidin.
1. Merasa Diserang
Pada pembahasan terkait sumberdaya alam dan energi, eks Wali Kota Banjarmasin itu merasa diserang sang penantang Denny Indrayana.
“Dari tadi kami selalu disalahkan,” ucap Muhidin.
Harusnya, kata dia, debat kali ini dimanfaatkan untuk adu visi dan misi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Kalsel.
“KPU menampilkan di sini untuk menyampaikan visi – misi untuk menarik minat masyarakat,” katanya.
Menurut Muhidin, masyarakat bisa menilai terkait pernyataan-pernyataan yang dilayangkan Denny Indrayana.
“Masyarakat bisa menilai. Jangan sampai Paman Birin ini selalu salah,” pungkasnya.
2. Suruh Denny Tanyakan ke Kepala Dinas dan Google
H. Muhidin merasa gerah dengan pernyataan – pernyataan Denny Indrayana.
Denny, kata Ketua DPW PAN Kalsel itu, selalu menggunakan data BPS untuk menyerang pihaknya.
Muhidin pun menyuruh Denny Indrayana menanyakan hal-hal tersebut kepada Kepala Dinas Pemrov Kalsel.
“Tanya kepala dinasnya, benarkah ini data-data. Semua data di sana itu lengkap. Atau tanyakan ke Mbah Google, pasti dapat semuanya di situ,” tutupnya.
Sekadar diketahui, Denny Indrayana acap kali melemparkan pernyataan-pernyataan keras terkait tema yang yang tentukan berdasarkan data BPS.
Baik sektor kesehatan, infrastruktur, sumberdaya alam dan energi.
Di antaranya seperti pembangunan jalan menuju Kiram Park dan seringnya mati listrik di tengah kekayaan sumber daya alam Kalsel yang luar biasa.
3. Klaim Dicintai Warga Banjarmasin
Saat segmen keenam, Muhidin meminta masyarakat melihat jejak rekam kedua pasang calon gubernur dan wakil gubernur Kalsel.
Muhidin mengungkapkan, berhasil membangun kota Banjarmasin. Bahkan, dia merasa dicintai dan disenangi warga Banjarmasin.
“Kalimantan Selatan sayang juga. Paman Birin berhasil juga, tapi tidak banyak diketahui,” bebernya.
4. Akui Benar-benar Hijrah
Muhidin mengaku asli orang Binuang, Tapin yang hijrah ke Banjarmasin.
“Ini benar-benar hijrah membangun Banjarmasin. Kita khawatir, kalau bahasa hijrah ini akan dibawa kemana,” pungkasnya.