bakabar.com, BANJARMASIN – Debat terakhir Pilgub Kalsel 2020 akan digelar pada Sabtu (28/11) malam.
Debat ini mengangkat tema kesehatan, infrastruktur, sumberdaya alam (SDA) dan energi.
Terkait tema tersebut, calon gubernur Kalimantan Selatan nomor urut 2 Denny Indrayana mengaku meletakkan tiga persoalan ini sebagai isu sentral dalam visi-misi.
Mengenai pengelolaan SDA, Denny Indrayana bertekad mempercepat terbitnya Peraturan Daerah RTRW Provinsi Kalsel yang direvisi.
“Dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan,” ucap Denny Indrayana melalui siaran pers yang diterima bakabar.com belum lama tadi.
Selain itu, Guru Besar UGM Yogyakarta ini juga berkomitmen nyata merealisasikan program perlindungan dan penyelamatan kawasan pegunungan Meratus melalui "Save Meratus".
Termasuk mendorong percepatan pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat di Kalsel dengan menerbitkan Perda.
Kemudian di bidang infrastruktur, Denny Indrayana memastikan pembangunan infrastruktur tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga yang memperhatikan budaya dan kelestarian lingkungan.
Termasuk membantu perbaikan rumah-rumah tidak layak huni dan membangun rumah murah bagi masyarakat ekonomi lemah.
Serta menambah dan memperbaiki jalan provinsi, termasuk yang menuju kawasan hulu sungai.
“Tak kalah penting juga membangun jalan tol di wilayah-wilayah yang memerlukan. Termasuk menuju ibu kota negara dan meningkatkan akses jalan di wilayah padat penduduk,” jelasnya.
Ia juga akan membangun dan merevitalisasi infrastruktur pertanian termasuk bendungan dan irigasi serta membangun dan memperbaiki jembatan pada seluruh jalan provinsi.
Sementara di bidang kesehatan, ia berkomitmen meningkatkan alokasi anggaran kesehatan untuk menjamin pelayanan.
“Kami akan memastikan terlaksananya program kesehatan untuk lansia dan anak berkebutuhan khusus serta menekan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan mengurangi anak stunting. Juga meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan sesuai dengan kemampuan keuangan provinsi,” tandasnya.
Sebelumnya, Komisioner Koordinator Divisi Pendidikan Pemilih, Sosialiasi dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Kalsel, Edy Ariansyah meminta seluruh peserta debat agar tidak menyerang secara personal.
Namun lebih mengedepankan adu program dan gagasan sebagai pendidikan politik bagi seluruh masyarakat Kalsel.
Untuk kesehatan, kata dia, pasangan calon akan beradu gagasan terkait penanganan pandemi Coronavirus Disease 2019 di Kalsel.
Sedangkan SDA, membahas beberapa bidang yakni pertanian, kehutanan, perikanan, dan kelautan. “Kalau energi berkaitan dengan sektor pertambangan,” katanya.
Debat kali ini dialokasikan waktu selama 120 menit. Dengan segmen debat 90 menit dan terbagi menjadi 6 segmen.
Pada segmen pertama yakni membahas pemaparan visi-misi pasangan calon. Kemudian berdasarkan evaluasi debat kedua, perlu diperpanjang waktu untuk pemaparan visi-misi.
“Untuk segmen pertama dialokasikan waktu selama 5 menit untuk masing-masing peserta,” jelasnya.
Pada segmen kedua, ketiga dan keempat, pasangan calon akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari topik yang telah diformulasikan oleh tim penyusun materi.
“Segmen keenam yakni adalah debat terbuka antara kedua pasangan calon. Debat terbuka ini sesuai dengan tema yang telah ditentukan,” pungkasnya.