bakabar.com, PARINGIN – Debat tahap kedua atau terakhir Cabup-Cawabup Balangan 2020 yang diselenggarakan KPU Balangan disiarkan live di TV Tabalong, live streaming FB KPU Balangan, Sabtu (28/11) di Aula Kantor Inspekturat Kabupaten Balangan.
Debat tahap II ini mengambil tema "Menyelaraskan pembangunan dan memperkokoh kebangsaan dalam era adaptasi kebiasaan baru" dengan dipandu moderator Andi Tenri Sompa, Dosen Fisip Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Debat berlangsung lima segmen, yakni pertama penyampaian visi dan misi, kedua penajaman visi dan misi dan pendalaman materi debat paslon.
Sama pada saat debat public tahap I, pada segmen ketiga dan keempat menjadi segmen yang menarik dari pelaksanaan debat tersebut, karena pada segmen ini perdebatan sesungguhnya berlangsung, setiap pasangan calon memberikan pertanyaan yang di jawab paslon lainnya, kemudian paslon yang memberi pertanyaan kembali memberi tanggapan atas jawaban itu.
Kedua pasangan calon (Paslon), Nomor Urut 1, H Abdul Hadi-H Supiani (HAS) dan Nomor Urut 2, H Ansharuddin-M Nor Iswan (ANIS), saling ‘serang’. Dari kedua paslon juga berusaha saling bantah terhadap serangan-serangan lawan.
Seperti yang disampaikan Cabup H Abdul Hadi nomor urut 1, mempertanyakan kenapa pembangunan di Balangan lambat seperti pembangunan jalan dan jembatan kembar dan lambatnya pembangunan di Balangan dikarenakan hubungan Bupati dan Wakil Bupati Balangan tidak harmonis.
Menanggapi pertanyaan paslon nomor urut 2, H Ansharuddin Cabup patahana nomor urut 1 mengatakan, lambatnya pembangunan jalan dan jembatan kembar dikarenakan mahalnya harga ganti rugi tanah masyarakat yang terkena perlebaran jalan.
"Pada saat itu warga minta ganti rugi harga tanah mencapai Rp 6 juta per meternya. Kalau itu kita setujui (turuti, red) maka kita akan bermasalah dengan hokum karena tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku," jelasnya.
"Kemudian bagaimana bupati lawan wakil handak harmonis, kurang lebih 2,5 tahun saya tidak pernah bertemu dengan wakil. Wakil bupati jarang masuk kantor dan masing masing sudah ada pembagian tugas," tegas Ansharuddin.
Sedangkan paslon H Ansharuddin-Iswan (ANIS) nomor urut 2 mempertanyakan, kenapa paslon HAS nomor urut 1 membuat slogan 'asli orang banua' apakah orang bukan asli banua tidak boleh menjadi pemimpin, bagaimana kalau dikaitkan dengan memperkokoh kebangsaan.
Cawabup H Supiani menanggapi pertanyaan paslon No.2 dari M Nor Iswan jawaban kelihatan (terdengar, red) masih ngambang.
"Dulunya kabupaten Balangan masih bergabung dengan kabupaten HSU dan H Abdul Hadi benar kelahiran kecamatan Halong dan saya bukan kelahiran Balangan tapi sudah lama tinggal di Balangan (Paringin, red)," ujar Supiani.
Menanggapi jawaban dari Supiani cawabup No.2, Cawabup M Nor Iswan menyampaikan, dalam rangka memperkokoh kebangsaan sebaiknya tidaklah membuat slogan seperti itu 'asli orang banua', kita tau di Balangan ini terdiri berbagi suku dan agama.
"Semua orang mempunyai hak dan kesempatan," tegasnya.