bakabar.com, BANJARMASIN – Keempat pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Banjarmasin beradu gagasan soal kesejahteraan warga Banjarmasin.
Salah satu yang menjadi sorotan pertanyaan calon wakil wali kota Banjarmasin Ariffin terkait inovasi untuk mencari Pendapat Asli Daerah (PAD) selain pajak dan retribusi daerah.
Pertanyaan ini disampaikan ke paslon nomor urut 01 Haris Makkie dan Ilham Nor.
Untuk itu, Haris memaparkan untuk menambah PAD Banjarmasin. Pertama pembangunan fisik dialihkan untuk kegiatan ekonomi.
"Kita mengembangkan kolaborasi kepemimpinan dengan NPM new publik managemen," ujarnya.
Atas itu, Haris menyakini bisa menghasilkan sumber daya berupa menggalang pajak kekuatan dari swasta untuk menghidupkan roda ekonomi masyarakat baru.
Pasalnya, kata dia rakyat bukan pelanggan. Mereka merupakan pemilik sah wilayah.
"Tidak boleh ada lagi harga PDAM Bandarmasih yang dibulatkan jadi 10 kubik," pungkas mantan Sekda Kalsel itu.
Semua itu disampaikan dalam debat kandidat putaran kedua, Selasa malam (10/11).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin menyiarkan secara langsung proses debat di salah satu televisi nasional.
KPU melalui tim perumus telah menentukan tema "Menyerasikan Pembangunan Kawasan Perkotaan dan Provinsi Dengan Nasional".
Teknis debat yang dipandu oleh moderator yakni Dr Ahmad Yunani SE, M.Si.
Adapun nomor urut 03 adalah Paslon jalur perorangan Khairul Saleh dengan Habib Muhammad Ali Al Hasbi.
Terakhir nomor urut 4 Paslon Ananda dengan Mushaffa Zakir mendapatkan usungan dari Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).