Politik

Debat Kedua Pilgub Kalsel, Giliran Muhidin dan Difriadi Darjat Adu Gagasan!

apahabar.com, BANJARMASIN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali akan melaksanakan debat kedua pasangan…

Featured-Image
Debat kedua Pilgub Kalsel, giliran Muhidin dan Difriadi Darjat adu gagasan, Rabu (18/11) malam. Foto-apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali akan melaksanakan debat kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Kalsel, pada Rabu (18/11) malam.

Debat kali ini hanya mempertemukan masing-masing calon wakil gubernur Kalsel.

Yakni calon wakil gubernur Kalsel nomor urut 1 H Muhidin dan calon wakil gubernur Kalsel nomor urut 2 Difriadi Darjat.

Mereka akan beradu gagasan terkait pendidikan, ekonomi, sosial, keagamaan, dan kebudayaan.

Lantas bagaimana latar belakang dan track record kedua kandidat tersebut?

H Muhidin adalah pria kelahiran Binuang, Tapin, 6 Mei 1958 silam. Sekarang berusia 62 tahun.

Ia juga pernah menjabat wali kota Banjarmasin periode 2010-2015.

Di mana H Muhidin kala itu berpasangan dengan Irwan Anshari keluar sebagai pemenang di tahun 2010 lalu.

H Muhidin juga sempat mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalsel 2015-2020. Saat itu berpasangan dengan GT Farid Hasan Aman melalui jalur independen.

Sementara itu, Difriadi Darjat merupakan lelaki kelahiran Banjarmasin, Kalsel, 19 Oktober 1961.

Ia pernah menjabat wakil bupati Tanah Bumbu periode 2010-2015 berpasangan dengan Bupati Mardani H. Maming.

Sebelumnya, Komisioner Koordinator Divisi Pendidikan Pemilih, Sosialiasi dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Kalsel, Edy Ariansyah mengatakan setiap calon akan menggali dan mendalami penjabaran visi – misi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kemudian memajukan daerah, menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten atau kota dan provinsi dengan nasional.

Terakhir menyelesaikan persoalan daerah dan lain-lain. “Termasuk menyangkut relevansi dengan pencegahan, pengendalian dan penanganan Covid-19,” katanya.

Menurut Edy, ini sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat dalam meningkatkan partisipasi pemilih.

Sehingga masyarakat dapat mengenal profil masing-masing pasangan calon dan mengetahui visi-misi program yang dicanangkan.

“Seluruh informasi yang didapatkan mampu menentukan pilihan masyarakat pada 9 Desember 2020 nanti,” jelasnya.

Teknis debat kedua ini sedikit berbeda dengan sebelumnya. Di mana, terdapat 7 segmen dalam debat kedua ini.

“Debat kali ini mencoba memperbanyak segmen, namun waktunya dipersingkat. Paling lama 1 segmen itu 15 menit,” bebernya.

Pada segmen pertama, mereka akan menjabarkan visi-misi program yang berkaitan dengan tema tersebut.

Segmen kedua sampai dengan kelima, mereka akan menjawab pertanyaan yang dibacakan moderator.

“Segmen keenam akan diisi debat terbuka dari masing-masing calon dan dijawab calon lain. Kemudian ditanggapi kembali dan disanggah kembali. Segmen ketujuh, pernyataan penutup,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner