Kalsel

Dear Panglima TNI : HST Minta Diprioritaskan Evakuasi Korban Banjir

apahabar.com, BANJARMASIN – Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Berry Nahdian Furqon merespons cepat kedatangan Panglima…

Featured-Image
Pascabanjir dahsyat HST, begini kondisi rumah warga di daerah aliran sungai (DAS). Foto-antara

bakabar.com, BANJARMASIN - Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Berry Nahdian Furqonmerespons cepat kedatangan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Kalimantan Selatan.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo memerintahkan langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk meninjau situasi banjir di Kalsel.

"Kabupaten HST lumpuh total akibat sungai yang meluap dan kiriman air dari pegunungan sehingga hampir seluruh penjuru kota Barabai terendam," ucap Berry Nahdian Furqon melalui siaran pers yang diterima bakabar.com Sabtu (16/1) siang.

Berry menegaskan, HST harus menjadi skala prirotitas dalam penanganan banjir.

"Jika hari ini dan besok tim yang diperintah presiden datang ke Kalsel, mohon HST dinomorsatukan untuk bantuan penanganan korban banjir karena hingga saat ini kami masih mengevakuasi warga," kata eks Direktur Eksekutif Nasional WALHI.

Kabupaten HST, tambah dia, perlu banyak bantuan dari pemerintah pusat, seperti perahu karet dan bahan pokok.

"Kami kekurangan perahu karet untuk mengevakuasi warga, kekurangan bahan pokok untuk makan. Mohon bantuan baju dan pakaian untuk warga yang terdampak, susu bayi, popok dan sebagainya," pungkasnya.

Sebelumnya, Berry Nahdian Forqan mengungkapkan, banjir masih belum dapat tertangani secara maksimal. Bahkan mengakibatkan kota Apam itu lumpuh total.

"Karena ini terjadi seketika dan di luar dugaan, sehingga banyak masyarakat belum siap," kata Berry, yang juga kader PDI Perjuangan.

Hingga saat ini, kata dia, masih banyak warga yang belum dapat dievakuasi. Bahkan sebagian warga masih berada dan terjebak di atas rumah. Ironisnya, warga kekurangan makanan atau logistik.

Selain itu, pria kelahiran asli Barabai ini berkata telah membentuk pos komando dan tempat pengungsian utama di Stadion Murakata dan Gedung Juang. Selebihnya tersebar di berbagai kantor pemerintah daerah.

Kemudian, Berry menegaskan sudah mendistribusikan logistik, meskipun belum merata. Begitu pula keberadaan dapur umum.

Menurutnya, akses penyebaran logistik masih terkendala derasnya arus sehingga tidak dapat ditempuh melalui jalur darat.

"Penyebaran logistik seperti makanan dan bahan pokok lainnya harus menggunakan perahu atau kelotok mesin, terutama di daerah yang debit airnya tinggi," bebernya.

Dia berharap kepada pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten tetangga agar dapat memprioritaskan HST sebagai penerima bantuan berupa alat transportasi air, logistik bahan pokok, pakaian, dan lain-lain.

Lima Mayat Ditemukan

Pasca banjir hebat sudah lima mayat ditemukan oleh masyarakat Desa Hantakan, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan.

"Sudah ada lima mayat ditemukan. Mungkin warga desa di hulu sungai atau Alat,” ujar Plt Kepala Desa Hantakan, Sri Winda dilansir Antara, Jum’at (15/1).

Dia menceritakan, banyak warga menyaksikan salah satu korban hanyut melambaikan tangan meminta pertolongan bertengger di atas atap rumah.

Tokoh masyarakat setempat, Muhammad Rifani menyampaikan hal serupa, senada dengan penyampaian warga bahwa diperkirakan masih ada mayat yang belum ditemukan.

"Untuk korban jiwa diperkirakan ada puluhan orang, sementara ada lima orang ditemukan, untuk laporan orang hilang masih belum terverifikasi. Kemungkinan besar ada puluhan nantinya. Sementara kami di sini menangani bantuan logistik," ujar pria akrab disapa Datu Manggasang itu.

Komentar
Banner
Banner