Kalsel

Dari Tenun Pagatan Hingga Akar Bajakah Turut Dipamerkan di JIExpo

apahabar.com, BANJARMASIN – Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kalsel tak ingin melewatkan momentum…

Featured-Image
Salah satu DPD PDI Perjuangan Kalsel yang memamerkan produk andalan Banua di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat 10-12 Januari. Foto-Istimewa.

bakabar.com, BANJARMASIN – Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kalsel tak ingin melewatkan momentum rapat kerja nasional (Rakernas) begitu saja di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat 10-12 Januari.

Kali ini, pengurus turut memamerkan tujuh produk lokal Banua di pentas nasional memeriahkan HUT partai berlambang Banteng moncong putih tersebut ke-47.

“Ini salah satu bentuk dukungan PDI Perjuangan juga mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kerakyatan Banua,” kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalsel, M Syaripudin, Jumat (10/1).

Ketujuh produk lokal itu, mulai dari kain tenun Pagatan, sasirangan, kopi Pengaron, cabai Hiyung dari Kabupaten Tapin, Kayu Manis hingga Akar Bajakah, kemudian pentol ikan, Soto Banjar, dan olahan cemilan khas kalsel.

HUT PDI Perjuangan kali ini kebetulan mengambil tema dengan alam raya Indonesia yang indah, terdapat segala potensi pangan.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan sejalan dengan slogan Indonesia Maju yang diajukan Presiden Joko Widodo, PDIP ingin memajukan pariwisata, spiritualitas, serta keanekaragaman pangan yang bisa dimanfaatkan untuk industri obat-obatan.

“Kemudian teknologi terapan yang dikembangkan oleh anak-anak Indonesia ini yang akan diangkat. Termasuk dengan jalur rempah itu bagaimana kita adalah bangsa yang punya tradisi ke luar membangun peradaban, bukan bangsa yang melihat ke dalam,” papar Sekjen PDIP ini.

Baca Juga: Musim Penghujan, Kotabaru Siaga Bencana

Baca Juga: HUT Ke-47, PDIP Boyong Pelaku UMKM asal Kalsel ke Jakarta

Baca Juga: Diterpa Isu Pencabulan, Ketua KPU Banjarmasin Akhirnya Buka Suara

Baca Juga:Jelang Pilgub, Paman Birin Diwanti Tak Gonta-Ganti Pejabat

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner