Kalsel

Dapat Kabar Hoaks, Itu Sebabnya Peserta JMTs Dievakuasi

apahabar.com, BARABAI – Kabar hoaks beredar seiring meningkatkan debit air sungai hantakan. Hal itu lah yang…

Featured-Image
Sepi, suasana lokasi perkemahan peserta JMTs di Wisata Sungai Manggasang, Hantakan, Jumat (10/1). Foto-apahabar.com/HN Lazuardi

bakabar.com, BARABAI - Kabar hoaks beredar seiring meningkatkan debit air sungai hantakan. Hal itu lah yang menyebabkan peserta Jambore Madrasah Tsanawiah (JMTs) ke 6 se Hulu Sungai Tengah (HST) terpaksa dievakuasi.Buntutnya, 3 agenda hari pertama pun batal digelar.

Dari lokasi kegiatan di kawasan Wisata Sungai Manggasang di Kecamatan Hantakan, mereka diungsikan ke tempat aman oleh para panitia, peninjau dan pendamping peserta, Jumat (10/1) malam.

Terdata 503 peserta dari siswa berbagai sekolah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) itu harus diungsikan ke beberapa titik. Diantaranya rumah-rumah masyarakat, sekolahan MTs Nurhidayah dan Masjid di Desa Bulayak yang tak jauh dari wisata itu.

Sebab pada saat itu hujan deras mengguyur HST khususnya di lokasi JMTs di Hantakan. Intensitas hujan yang deras saat itu juga membuat ketinggian air meningkat dan hampir mencapai tebing wisata.

Pada hari itu, dimulai sekitar pukul 16.00 hujan mengguyur wilayah HST. Pun demikian awan hitam tebal juga menyelimuti kawasan Meratus di Kecamatan Hantakan.

Bahkan gemuruh, aliran sungai yang deras berwarna coklat serta banyaknya timbunan sampah dari pepohonan yang hanyut di sungai itu membuat suasana makin mencekam.

Ditambah lagi adanya informasi yang beredar di media sosial, bahwa hujan deras di kawasan Meratus menyebabkan ketinggian air sungai mencapai 20 meter.

“Sekitar pukul 18.00 Wita kami mendengar kabar itu. Debit air mencapai ketinggian 15-20 meter. Kami sangat kaget. Setelah membaca kabar dan melihat hujan juga cukup deras kami mengantisipasinya dengan mengavakuasi peserta,” kata Ketua Tim Pengarah JMTs, Hasbi ditemui bakabar.com pada salah satu titik pengungsian siswa, Jumat (10/1) malam.

Beberapa waktu kemudian, hujan berangsur-angsur reda, atas pencerahan warga, pihak panitia JMts tidak lagi khawatir.

“Dari pengalaman warga, apabila raba (tumpukan sampah dan pepohonan-red) tidak ada hanyut lagi berarti mulai surut dan hujan di gunung sudah reda,” kata Hasbi menirukan ujaran warga setempat.

Dari tempat mereka mendirikan tenda, di sekitar Wisata Manggasang Kecamatan Hantakan, terpaksa diungsikan ke rumah-rumah masyarakat, masjid dan sekolahan.

Terdata 503 peserta ikut JMTs dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke 74 Kemenag yang diagendakan dari Jumat sampai Minggu (10-12 Januari 2019).

Sejumlah agenda pun terpaksa dibatalkan saat itu. Padahal hari itu merupakan hari pertama dilaksanakannya JMTs. Peserta pun baru mendirikan tenda pada hari itu.

Adapun agenda kegiatan di malam pertama JMTs itu yakni, tari kreasi, cerdas cermat dan menyanyi lagu Banjar.

“Karena terlanjur dievakuasi dan keadaan tidak mungkin dilaksanakan malam ini, insyaallah esok diagendakan kembali. Besok lah keputusannya,” tutup Hasbi.

Rencananya kegiatan JMTs ke 6 se HSTdalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke 74 Kemenag ini akan dilaksanakan dari 10-12 Januari 2020.

img

Ketinggian air di Wisata Sungai Manggasang Hantakan berangsur-angsur menurun, Jumat (10/1). Foto-bakabar.com/HN Lazuardi

Baca Juga:Hujan Berkelanjutan, Air Menggenangi Titik Sentral di Banjarmasin

Baca Juga: Musim Hujan, Dinkes Kalsel Gencar Sosialisasi Gerakan 3M Plus

Baca Juga: Resmikan Masjid Jami Al-Jihad, Ansharuddin Serahkan Bantuan Rp 50 juta

Baca Juga: Dua Mess Ludes Terbakar, PT Silo Rugi Miliaran

Reporter: HN LazuardiEditor: Syarif



Komentar
Banner
Banner