bakabar.com, BANJARMASIN – Upaya percepatan penanganan kasus Covid-19 di Kalsel terus dilakukan.
Bahkan, laboratorium di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru telah menerima 7.782 spesimen pemeriksaan Covid-19 hingga 3 Juni lalu.
Data terakhir menyebutkan, sebanyak 4.959 telah diproses dan telah dikonfirmasi hasil ujinya.
“Dari 4.959 yang sudah terproses berdasarkan kiriman,” ucap Juru bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalsel, HM Muslim dalam rilis terbarunya.
Dari jumlah tersebut, Muslim merincikan; 602 spesimen dari Banjarmasin, 102 spesimen dari Barito Kuala, 308 spesimen dari Banjar, 127 spesimen dari Banjarbaru, 305 spesimen dari Tanah Laut, 998 spesimen dari Tanah Bumbu, 280 spesimen dari Kotabaru.
Selanjutnya, 210 spesimen dari Tapin, 273 spesimen dari Hulu Sungai Selatan, 38 spesimen dari Hulu Sungai Tengah, 14 spesimen dari Balangan, 62 spesimen dari Tabalong dan 50 spesimen dari Hulu Sungai Utara.
“Itu adalah beberapa spesimen yang dikirim berdasarkan laporan-laporan hasil tracking di kabupaten/kota,” lanjutnya.
Selebihnya, sebanyak 1.274 spesimen berasal dari rumah sakit-rumah sakit yang melakukan rujukan pemeriksaan.
Di antaranya 2 rumah sakit dengan rujukan pasien Covid-19 terbanyak berasal dari RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD Ansari Saleh Banjarmasin.
Sedangkan, 286 spesimen berasal dari karantina secara khusus atau kiriman dari dinas provinsi.
Spesimen tadi kata Muslim, sebagian besar masuk di Lab BBTKLPP Banjarbaru pada 20 dan 23 Mei lalu.
Hasilnya baru keluar atau dapat diinformasikan sekarang.
“Ini adalah upaya-upaya kita dalam melakukan evaluasi dan pemantauan terkait dengan semakin masifnya kita lakukan upaya-upaya tracking,” jelasnya.
Hasil spesimen yang telah dilakukan pengujian di Lab BBTKLPP Banjarbaru menunjukkan peningkatan kasus Covid-19 di Kalsel yang terus bertambah.
Dia membeberkan, dari 1.142 total kasus Covid-19 di Kalsel, 743 di antaranya merupakan hasil pelacakan petugas surveilans di lapangan.
Fakta lainnya, sebagian besar pasien positif yang dilakukan karantina tidak memiliki gejala berarti atau hanya gejala ringan.
“Mudah-mudahan upaya-upaya pencarian ini nantinya mencapai puncaknya, sehingga tata laksana terkait dengan orang terduga yang sudah kita temukan untuk ditangani dengan sebaik-baiknya, dalam perawatan rumah sakit maupun karantina secara khusus,” pungkas Muslim.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin