bakabar.com, JAKARTA - Imbas tersandung masalah terkait hasil tes uji tabrak samping, Daihatsu Motor menghentikan penjualan Toyota Raize dan Daihatsu Rocky untuk pasar luar negeri.
Mengutip laman resminya, pabrikan asal Jepang itu menyatakan bahwa selama inspeksi pihaknya mengonfirmasi ketidakberesan prosedural lain dalam prosedur sertifikasi uji tabrakan sisi tiang kendaraan listrik hibrida (HEV) (UN-R135) untuk Daihatsu Rocky dan Toyota Raize.
"Kami sangat meminta maaf kepada pelanggan kami dan pemangku kepentingan lainnya karena menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang besar," tulis informasi tersebut, Selasa (29/5).
Dari laporan tersebut, Daihatsu membeberkan bahwa uji tabrakan sisi tiang (UN-R135) harus dilakukan di sisi kiri dan kanan kendaraan dan data uji harus diserahkan.
Baca Juga: Soal Manipulasi Tes Uji Tabrak, Daihatsu Indonesia Pastikan Produknya Aman
Sepanjang pengujian, sisi kursi penumpang (kiri) diuji di hadapan saksi. Namun, perusahaan mengirimkan data sisi kiri untuk pengujian internal data kursi pengemudi sisi kanan.
Daihatsu mengungkapkan bahwa penyimpangan prosedur di bidang keselamatan kendaraan tidak dapat diterima.
Perusahaan percaya bahwa ketidakberesan ini terjadi sebagai akibat dari ketidakmampuan manajemen untuk hadir di garis depan, mengorbankan kepatuhan dan mendorong budaya perusahaan yang sehat.
Daihatsu akan bekerja dengan tekad untuk mengubah perusahaan agar kesalahan yang sama tidak akan terulang lagi.
Baca Juga: Penjualan Daihatsu Naik 14,8 Persen pada Januari - April 2023
Mereka akan memulai pekerjaan dengan menghentikan dan menyelidiki secara menyeluruh latar belakang, lingkungan, dan masalah sebenarnya yang menyebabkan penyimpangan tersebut dilakukan.
Dalam kasus ini, puluhan ribu unit kendaraan terkena dampak. Penjualan yang dimulai pada November 2021 ini berdampak kepada 22.329 unit Daihatsu Rocky HEV dan 56.111 unit Raize HEV.