Kalsel

Dahsyatnya Banjir di Kalsel, 57 Frekuensi Kejadian dalam 2 Pekan

apahabar.com, BANJARBARU – Baru dua pekan. banjir sudah puluhan kali melanda 7 dari 13 daerah di…

Featured-Image
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel telah mengevakuasi ribuan jiwa dari lokasi banjir di Banjar maupun Tapin. Foto: Antara

bakabar.com, BANJARBARU – Baru dua pekan. banjir sudah puluhan kali melanda 7 dari 13 daerah di Kalimantan Selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel melaporkan 57 frekuensi kejadian itu hanya dalam periode 1-14 Januari.

“Pelayanan itu sudah kita lakukan sejak terjadi banjir pertama kali di daerah Teluk Selong, Dalam Pagar dan Pesayangan. Tetapi merebak ke 7 kabupaten/kota, berarti memang harus semua bertanggung jawab terhadap masyarakatnya,” ujar Plt Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat di ruang kerjanya, Kamis (14/1) sore.

Menerima laporan, BPBD Kalsel langsung mengoordinasikan rentetan kasus banjir tersebut ke pemerintah pusat.

Soal bantuan, dirinya berjanji Pemprov Kalsel tidak akan pilih kasih dalam menyalurkannya ke masyarakat terdampak banjir.

“Kita tidak memilah-milah, tetapi melihat mana yang paling memerlukan evakuasi lebih cepat,” lanjutnya

Data terbaru, BPBD Kalsel telah mengungsikan 8.522 warga di Banjar dari lokasi banjir.

Di lapangan, petugas gabungan mengalami beberapa kendala seperti terlambatnya proses evakuasi, hingga minimnya transportasi ke pengungsian.

“Kalau kemarin di lapangan banyak warga yang tidak mau dievakuasi karena merasa masih aman. Hari ini, mulai jam 2 malam beberapa daerah mulai tinggi (air) dan minta dievakuasi,” bebernya

Data BPBD Kalsel menunjukkan sebanyak 20.541 kepala keluarga atau 67.842 jiwa terdampak banjir. Terbanyak di Tanah Laut yaitu 10.433 KK dan 34.431 jiwa.

“Ini memerlukan gotong royong seluruh SKPD. Semua wajib berkoordinasi menganalisis kebutuhan masyarakat,” imbuhnya

Selain Tanah Laut, laporan yang dia terima Kabupaten Banjar telah menetapkan status tanggap darurat banjir.

Menyusul kesiagaan ini, SK untuk tingkat provinsi tengah dirapatkan oleh pemprov Kalsel.

“Dari Bakeuda sudah berkomitmen, ketika keluar SK Tanggap Darurat artinya kita sudah bisa membuat RAB (Rancangan Anggaran Biaya) untuk BTT (Bantuan Tidak Terduga) Kalsel. SK sementara masih proses,” jelas Mujiyat.

Sebagai tambahan, banjir juga mengakibatkan sarana prasarana rusak. Rinciannya, 4 rumah ibadah dan 10 sekolah, lalu 19.452 rumah terendam.

Namun infrastruktur lainnya seperti jalan dan jembatan untuk sementara belum terhimpun oleh data BPBD.



Komentar
Banner
Banner