bakabar.com, BANJARMASIN – Menginjak hari keenam, penyebab kematian Nor Baiti Rahmah (NBR) masih misterius.
Fakta terbaru, polisi menduga cucu Ahmad Makkie mantan bupati Tapin itu tewas dibunuh.
Belakangan, kasus kematian remaja 17 tahun itu bahkan menyita perhatian Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Cucu Mantan Bupati Tapin Tewas Misterius, Polda Kalsel ‘Turun Gunung’
Jenderal bintang dua itu lantas meminta kepada penyidiknya agar mengungkap kasus tersebut.
“Patut diduga, itu (korban) penganiayaan berat sehingga meninggal dunia,” ujarnya di Mapolda Kalsel, Jumat (30/4).
Kematian NBR, kata Rikwanto, masuk kasus yang menonjol saat Ramadan ini.
Saat ini, Rikwanto menggaransi jajarannya tengah bekerja ekstra untuk mengungkap kematian NBR.
“Ini perlu pendalaman dari pihak-pihak terdekat, pihak-pihak si korban sendiri, kemudian lingkungan setempat. Ini kita terus dalami,” jelasnya.
Belum cukup, metode penyelidikan menggunakan Inafis (Automatic finger print identification system) juga digunakan untuk mempercepat pengungkapan kasus.
“Di samping kita menggunakannya Inafis untuk saintifik investigasinya juga. Dari berbagai macam cara itu mudah-mudahan ada titik terang untuk segera diungkap kasus ini,” harapnya.
Kabut misteri, seperti diwartakan sebelumnya, masih menyelimuti kematian NBR yang Desember nanti genap 18 tahun.
NBR yang baru lulus sekolah itu ditemukan pihak keluarga tewas pada Minggu 26 April lalu.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Lokasi penemuan ialah rumah tante korban, yakni Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Rantau Kanan, Tapin Utara.
Sekitar pukul 08.00, jasad NBR terbujur kaku di dekat tempat tidurnya. Sekujur tubuhnya terdapat luka. Telinganya mengeluarkan darah.
Selain itu, prioritas polisi adalah mengautopsi jasad NBR.
"Sekarang kami masih usahakan izin dari pihak keluarga," ujar Kapolsek Tapin Utara, Ipda Subroto Rindang Ari Setyawan, kemarin.
"Kemarin kan baru visum," sambungnya.
Rindang berjanji mengerahkan seluruh kemampuan jajarannya untuk mengungkap kematian NBR.
Tim dari Polda Kalsel bahkan sudah dilibatkan.
"Kita mengerahkan seluruh kemampuan baik SDM maupun peralatan. Saat ini kita sudah di-backup Ditreskrimum Polda Kalsel baik dari segi personel maupun peralatan," ungkapnya.
Hari Ke-6, Biang Kematian Cucu Mantan Bupati Tapin Masih Misterius
Sementara, kesedihan mendalam masih dirasakan dua sobat NBR, Eka Rahmawati dan Gita Maulida Hasanah.
Mereka malah tak kuasa menahan air mata ketika menceritakan sosok NBR.
"Ketika mendengar kabar itu, saya sedih dan kaget karena kami sudah bersahabat selama 12 tahun. Menyasak banar (menyesakkan sekali)," ungkap Eka Rahmawati.
"Sehari sebelum kejadian, kami sempat ngabuburit. Almarhum sendiri tidak pernah bercerita kalau memiliki masalah, karena terkenal ceria dan gaul," timpal Gita Maulida.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Lantaran rasa kehilangan mendalam, MAN 1 Tapin dan semua sahabat NBR berharap kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut.
"Kami keluarga besar MAN 1 Tapin sangat kehilangan dan berdukacita sedalam-dalamnya. Kami kehilangan salah satu siswi kami yang berprestasi," papar Muhammad Ridho Khairani, Wakamad Kesiswaan MAN 1 Tapin.
"Sekaligus kami berharap kepolisian agar dapat secepatnya mengusut tuntas kasus tersebut," harapnya.
NBR sendiri adalah putri H Fajar Safari yang menjabat Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tapin. Sementara Fajar Safari merupakan anak mantan Bupati Tapin dua periode H Ahmad Makkie. Ahmad Makkie tercatat pernah menjadi anggota DPD RI periode 2004-2009 dan ketua MUI Kalsel.