bakabar.com, BANJARBARU – Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani beserta isteri Hj Ririen Nadjmi Adhani melakukan kegiatan pencocokan dan penelitian atau Coklit yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Banjarbaru di kediamannya, Sabtu (18/7) kemarin.
Kegiatan Coklit ini dihadiri pula oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Banjarbaru. Coklit ini dilakukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih atau PPDP dalam pemutakhiran data dengan bertemu pemilih secara langsung.
Kegiatan serupa juga dilakukan bersamaan di kediaman Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan didampingi isteri Hj. Eny Apriyati Darmawan Jaya Setiawan.
Untuk diketahui, Coklit ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia mulai 15 Juli sampai 13 Agustus 2020.
“Petugas PPDP merupakan ujung tombak KPU dalam melakukan pemutakhiran dan pendaftaran pemilih,” ujar Nadjmi.
Untuk itu, katanya PPDP mengemban tugas yang sangat penting yaitu melayani hak konstitusional warga negara dalam menggunakan hak pilihnya.
“Pekerjaan yang sangat penting ini harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab karena itu PPDP harus tepat dalam pencocokkan data dan teliti dalam bekerja,” jelasnya.
Selain itu, PPDP juga diminta dapat bersinergi dengan pihak-pihak terkaitseperti RT/RW dan lainnya termasuk dengan Panitia Pemungutan Suara.
“Untuk itu, PPDP wajib menggunakan Buku Kerja dalam melaksanakan tugas tersebut,” terangnya.
Adapun buku kerja yang dimaksud guna menjadi buku panduan di lapangan sekaligus sebagai catatan kerja PPDP untuk akuntabilitas proses pencocokan dan penelitian sekaligus koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Terakhir, Nadjmi meminta masyarakat Kota Banjarbaru agar dapat bekerjasama dalam hal pencocokan data pemilih ini.
Karena menurutnya, Coklit sangatlah penting. Untuk itu, ia berharap masyarakat mengikuti dan berpartisipasi dalam Pilkada 2020.
Ia menjamin, petugas yang datang atau turun langsung ke masyarakat untuk pencocokan dan penelitian data ini adalah petugas yang bebas dari paparan Covid-19 serta menerapkan standart protokol kesehatan.
“Saya mohon pasrisipasinya, sehingga tidak ada lagi warga kota Banjarbaru yang tidak terdaftar dalam hak pilihnya dan (semua) ikut berpartisipasi dalam pemilihan ini (guna) menentukan masa depan Kota Banjarbaru,” harapnya.
Dengan begitu, pemimpin kota yang akan terpilih nantinya adalah yang benar-benar dari pilihan hati nurani masyarakat kota Banjarbaru.
Editor: Muhammad Bulkini