bakabar.com, BANJARBARU – Terpapar oleh anaknya yang baru pulang dari Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahmad sekeluarga terpaksa dikarantina.
“Saya dikarantina di sini (Ambulung) bersama istri dan dua anak saya,” ujar Ahmad kepada bakabar.com, Sabtu (13/6) siang.
Dirinya beserta sang istri dan anak bungsunya terpapar virus asal Wuhan itu dari anak sulungnya.
“Anak saya dulu dari kluster Gowa, dia positif, terus kami bertiga dinyatakan positif juga, dan kami dikarantina,” jelasnya.
Ia sekeluarga masuk karantina di Ambulung pada Mei lalu. Dan telah menjalani 5 kali pemeriksaan swab.
“Saya swab 5 kali, 2 kali terakhir dinyatakan negatif,” ungkapnya.
Berkat perjuangannya untuk sembuh, kini ia bersama putri bungsunya dinyatakan negatif Covid-19.
Dua kali swab test, hari ini ia dan sekeluarga boleh kembali ke kediamannya.
“[Tapi] Istri masih di dalam, kami sekeluarga 4 orang. Tinggal istri saja,” terangnya.
Pun dengan putranya yang lebih dulu dinyatakan sembuh dan boleh pulang.
“Anak pertama saya sudah keluar duluan dari Ambulung,” kata eks pengidap Covid-19 asal Binuang ini.
Saat media ini menanyakan kondisi ia sekeluarga saat di karantina, Ahmad tampak antusias.
“Anak saya yang paling kecil ini (menunjuk putrinya) ceria di sini, tambah gendut di sini. Alhamdulillah di sini banyak hiburan untuk menghilangkan jenuh,” ungkapnya lagi.
Ahmad sekeluarga termasuk dalam pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG. Kondisi tubuhnya tampak fit saja.
“Kalau stres kami bisa olahraga, futsal, badminton, sama lari lari kecil jadi kami merasa lebih sehat, dan itu menghibur kami. Konsumsi (pun) cukup memadai,” ceritanya.
Terakhir, Ahmad berharap hasil swab istrinya negatif Covid-19. Sehingga mereka dapat berkumpul lagi di rumah.
Sebagai informasi, Ahmad beserta anak bungsunya termasuk dalam 11 pasien sembuh yang dipulangkan dari Ambulung, siang tadi.
Editor: Fariz Fadhillah