Tak Berkategori

Cerita Muis Penjaga Kubah Basirih Ketika Banjarmasin Dilanda Banjir Rob

apahabar.com, BANJARMASIN – Dua jam lebih makam Habib Hamid Bahasyim terendam, seiring Banjarmasin dilanda air pasang,…

Featured-Image
Dua jam lebih makam Habib Hamid Bahasyim terendam. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Dua jam lebih makam Habib Hamid Bahasyim terendam, seiring Banjarmasin dilanda air pasang, Minggu (5/12) malam.

Komplek yang dikenal dengan sebutan Kubah Basirih itu diketahui turut terdampak banjir rob yang terjadi di Banjarmasin beberapa hari terakhir.

Letaknya di ujung bagian Barat Banjarmasin. Persis di bantaran Sungai Martapura. Jalan Keramat Basirih, Kelurahan Basirih. Lima kilometer dari pusat kota.

Muis menceritakan kondisi Kubah Basirih saat air pasang. Ia adalah penjaga kubah. Sudah 25 tahun bekerja di sana.

“Tadi malam tingginya satu kilan masuk ke makam. Sekitar 20 sentimeter. Itu bertahan sekitar dua jam. Setelah itu baru surut,” ujar Muis, Senin (6/12) siang.

Komplek Kubah Basirih memang jadi langganan banjir saat air pasang. Mafhum letaknya tak jauh dari sungai. Tapi, kali ini termasuk parah.

“Kalau pasang pandit nggak sampai setinggi itu. Tapi ini memang cukup tinggi,” ucapnya.

Muis menceritakan, air sungai naik mulai terjadi sekitar pukul 8 malam. “Setelah salat Isa sudah jaga-jaga. Paling dalam sekitar pukul 12,” katanya.

Alhasil, Muis pun harus begadang untuk berjaga-jaga. Usai air surut ia harus berjibaku untuk membersihkan sedimentasi yang tertinggal di kubah.

“Baru bisa dibersihkan setelah surut. Sekitar pukul tiga sampai empat baru bersih-bersih. Kalau masih pasang kada bisa,” imbuhnya.

Kendati begitu, aktifitas di kubah berjalan normal saat siang hari, Senin (6/12). Terpantau sejumlah peziarah masih tampak berdatangan.

Seperti diketahui, Banjarmasin tengah dilanda air pasang. Tercatat hingga tadi malam ketinggian air mencapai 2.5 diatas permukaan air laut (MDPL).

Data dari Bidang Sungai Dinas PUPR Banjarmasin menyebutkan air pasang akan terus terjadi hingga 12 Desember mendatang. Terparah diprediksi terjadi pada 9 Desember.

Komentar
Banner
Banner