bakabar.com, BANJARMASIN – Wajah Noor Latifah (31) terlihat memerah. Bukan karena mengenakan make up atau sejenisnya.
Wajahnya hampir melepuh akibat terpapar kobaran api yang menjilat 35 unit rumah di Gang Sederhana RT 2, Kelurahan Kelayan Luar Kecamatan Banjarmasin Tengah, Selasa (19/3) pagi.
Setelah api mulai membakar bagian atap rumah tetanga, Ipah — sapaan Latifah — semula sedang melipat pakaian dua anaknya dan suaminya, sontak berdiri dan mendatangi pintu depan rumahnya.
“Uln kagum ai,” katanya dengan bahasa Banjar yang artinya,”Saya kagum.”
Perasaan kaget dan panik bercampur aduk menjadi satu. Ifah merasa bingung apa yang mesti diselamatkan.
Ibu dua anak ini sempat terperangah, dia kaget dan beberapa saat terdiam memandangi api dari depan rumahnya, yang makin membesar dan akan membakar rumahnya.
Pagi itu, Ipah sedang sendiri di rumah. Sang suami bekerja di pasar, sementara anaknya sekolah.
Baca Juga:Update terbaru Jumlah Korban Kebakaran di Kelayan Luar
Setelah beberapa saat, ia langsung lari ke dalam rumah untuk mengambil surat-surat berharga; sertifikat rumah, BPKB kendaraan roda dua dan Ijazah anak.
Setelah berhasil menemukan, Ifah lari menyelamatkan diri.
“Waktu itu kebetulan ada abah, minta tolong ai minta selamatkan kendaraan Honda scopy,” ujarnya menceritakan awal kejadian.
Gang sederhana yang terlihat padat penduduk itu sepi seperti hari-hari biasa, kaum laki-laki rata sedang bekerja.
“Bingung mau minta tolong dengan siapa,” ujarnya sembari memegang bagian leher yang sempat terkena percikan kaca pecah itu.
Waktu itu api mulai terlihat menyala pada pukul 09.46 wita. Ipah sempat berpikir, tidak hanya rumahnya, tapi satu gang akan habis dilahap si jago merah. Hal itu karena kebetulan air yang ada di selokan sedang surut.
Malam ini, Ipah dan keluarganya akan menginap di rumah mertuanya yang lokasinya tidak jauh dari daerahnya tinggal.
Baca Juga:Api di Kelayan, Ratusan Jiwa Terpaksa Mengungsi
Sejak api sudah berhasil dipadamkan oleh gabungan BPK di Banjarmasin, Ipah beberapa kali bolak balik melihat-lihat kondisi rumahnya berukuran 10×4 meter persegi, yang hanya tersisa puing, dan tiang rumah yang gosong.
Hingga sore hari, berdasar pantauan bakabar.com, puluhan warga sekitaran Kelayan terlihat mengunjungi bekas kebakaran.
Beberapa posko penerima bantuan sudah dibangun untuk menerima bantuan.
Di depan gang, terlihat pula sebuah toples yang diletakan di tengah jalan untuk menerima sumbangan warga yang melintas.
Sementara, harapan Ipah dan korban kebakaran lainya adalah bantuan dari pemerintah dan luran tangan masyarakat khususnya yang ada di Banjarmasin
Api yang meluluhlantakkan permukiman padat penduduk itu setidaknya membuat ratusan jiwa mengungsi.
Meminjam catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin, terdapat 133 jiwa dari 35 KK kehilangan tempat tinggal. Mereka berasal dari tiga RT, yakni RT 02, 03, dan 06. Rinciannya, terbanyak di RT 02, sisanya 9 jiwa dari RT 05, dan sisanya RT 06.
Lantas, ke mana ratusan warga yang kehilangan tempat tinggal ini diungsikan?
Menurut Kepala BPBD Banjarmasin M Hilmi, mereka akan diarahkan sementara waktu ke tenda pengungsian setempat.
“Kalau ada korban kebakaran ingin tidur di tenda kami persilakan,” jelas dia dihubungi bakabar.com.
Sejauh ini, sambung dia, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama dengan Balakar 654 Banjarmasin telah mendirikan posko darurat untuk penyaluran bantuan, serta dapur darurat bagi para korban.
“Bagi warga ataupun siapa saja yang ingin memberi bantuan kepada korban bisa langsung ke posko gabungan,” ujar dia.
Reporter: Rizal KhalqiEditor: Fariz Fadhillah
Baca Juga:Api Kembali Mengamuk di Kelayan, Belasan Rumah Hangus
Reporter: Rizal KhalqiEditor: Fariz Fadhillah