Banjarmasin Hits

Cerita Jasa Tukar Uang di Banjarmasin: Dapat Pelanggan Rp100 Juta untuk THR

Menjelang hari raya Idulfitri 1444 Hijriah para penyedia jasa penukaran uang baru musiman mulai meramaikan sejumlah ruas jalan, Kota Banjarmasin, Kalsel.

Featured-Image
Penyedia jasa penukaran uang baru mulai meramaikan sejumlah ruas jalan, Kota Banjarmasin, Kalsel menjelang Idulfitri 1444 Hijriah. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN - Menjelang hari raya Idulfitri 1444 Hijriah para penyedia jasa penukaran uang baru musiman mulai meramaikan sejumlah ruas jalan, Kota Banjarmasin, Kalsel.

Mereka menawarkan jasa penukaran uang dengan pecahan Rp2 ribu hingga Rp100 ribu.

Pantauan bakabar.com, penyedia jasa penukaran uang bisa ditemui di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Di jalan tersebut, ada puluhan jasa penukaran uang kepada pengendara tanpa repot mengantre.

Fatur Albanjary mengatakan baru kali pertama ini menjajakan jasa penukaran uang. Fatur ternyata punya alasan tersendiri mengeluti profesi tersebut.

“Kebutuhan ekonomi sulit dan mencoba juga, kalau rame lanjut seterusnya,” ucapnya.

Di tangannya, tampak uang pecahan yang sudah dibungkus plastik bening. Fatur cuma duduk di atas motor roda 2, sambil menunggu pelanggan.

Untuk sebungkusnya, jasa penukaran uang mengambil keuntungan 20 persen.

“Kalau Rp100 ribu jadi Rp120 ribu, bila Rp1 juta, jadi Rp1,1 juta. Rp20 ribu untuk maharnya itu,” ujarnya.

Ia menyampaikan pernah mendapatkan pelanggan yang ingin menukaran uang sebesar Rp100 juta. Fatur pun menanggapi pelanggan yang menukarkan uang sebesar itu merupakan rezeki Ramadan.

“Pelanggan itu menukarkan uang pecahan Rp20 ribu sampai Rp50 ribu,” tuturnya.

Biasanya kata dia, warga sering memburu pecahan uang tertentu menjelang Lebaran. Namun, uang pecahan Rp2 ribu hingga Rp5 ribu menurutnya yang paling laris dicari warga.

“Orang itu menukarkan uangnya untuk bagi-bagi tunjangan hari reaya (THR) dan sebagainya lah,” tuturnya.

Ia mengaku mendapatkan uang pecahan uang baru tersebut langsung dari penukaran uang resmi. Namun nominal yang didapat setiap harinya dibatasi, cuma Rp3.800.000.

“Itu modal sendiri. Kalau omzetnya tidak bisa dihitung karena beda-beda setiap harinya,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner