bakabar.com, MARTAPURA – Warga sekitaran Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar dibuat was-was. Pasalnya beredar kabar ada begal di Astambul.
Kabar itu menyebar dengan cepat melalui jaringan WhatsApp, yang menginformasikan adanya begal di Jalan A Yani Km 59, Astambul.
Bahkan menyebutkan hingga ada korban, yakni warga dari Desa Tanah Abang, Kecamatan Mataraman, Senin (23/11) lalu.
Kabar itu kemudian merambah media sosial Facebook, selain grup WhatsApp.
Tak ayal, warga makin resah jika melintas di ruas jalan nasional tersebut pada malam hari.
Menjawab keresahan warga, Polsek Astambul bersama jajaran Polres Banjar lantas bergerak melakukan pendalaman kasus.
Mereka berupaya keras menguak fakta terkait kasus tersebut. Sebab, ada kabar begal di Astambul hingga menimbulkan korban. Sementara aparat tidak ada korban yang melapor.
Diakui Kapolsek Astambul, AKP H Samsu Darsono melalui Pjs Kepala Seksi (Kasi) Humas Bripka Alfi Rahman, bahwa di sekitar ruas jalan tersebut kondisinya gelap.
Pasalnya, tidak ada lampu penerangan jalan, serta tempat itu juga kerap jadi persinggahan sopir truk.
Akan tetapi menurut Alfi, setelah Polsek Astambul mengecek ke lokasi tidak ada tanda-tanda terjadi kasus pembegalan.
“Pada saat kita melakukan pengamatan di sana, tidak ada tanda-tanda telah terjadi kasus pembegalan,” tegas Bripka Alfi Rahman, Jumat (27/11).
Awalnya, kabar yang beredar itu berupa pesan suara yang melaporkan ada seorang warga jadi korban pembegalan.
Usut punya usut, ternyata berasal dari pesan suara Ibhan Nazi.
Yang bersangkutan sendiri mengakuinya ketika menyambangi Polsek Astambul, Rabu (25/11).
“Pesan suara yang beredar tersebut memang berasal dari dirinya, yang setelah mendapat kabar dari Eko Purwanto selaku Kepala Lingkungan Desa Tanah Abang, Kecamatan Mataraman,” ujarnya.
Kasi Humas Polsek Astambul, mengungkapkan Ibhan menerangkan kepada pihaknya, ada kesalah pahaman informasi yang disampikan kepadanya.
Informasi yang berawal dari Eko Purwanto diperoleh dari Diaz Eko mengabarkan bahwa adiknya mengalami insiden begal.
“(Lalu) Persepsi itu (ada begal di Astambul) muncul. Karena sebelumnya adik Eko Purwanto juga sempat menjadi target penjambretan di sekitar Ponpes Darussalam, selepas pulang dari tempat kerja. Namun korban berhasil menyematkan diri,” terangnya.
Kejadian tersebut terjadi pada Oktober lalu sekitar pukul 24.00 Wita, dan tempat tersebut memang sepi kala malam hari.
"Korban bahkan sempat ditendang oleh pelaku yang hanya satu orang dari motornya, hingga terjatuh. Dan peristiwa tersebut kembali menimpa korban pada 23 November 2020, sekitar pukul 18.30 Wita usai pulang kerja," ucapnya.
Dipaparkan Bripka Alfi Rahman, pada 23 November 2020 lalu usai pulang kerja, korban kembali dibuntuti dua orang pelaku dengan ciri-ciri perawakan tinggi besar, mengenakan masker, dan mengendari motor matic jenis Yamaha Mio J. Terduga pelaku pun sempat meminta korban untuk menghentikan laju kendaraan roda dua miliknya di Jalan A Yani Km 49, Kecamatan Astambul.
"Karena merasa takut, yang bersangkutan bergegas mencari warung terdekat sebagai tempat pemberhentian,” tuturnya.
Dia sempat menelepon kakaknya untuk menjemputnya di lokasi tersebut. Namun, melihat korban berhenti di sebuah warung, terduga pelaku pun langsung pergi menuju arah Hulu Sungai.
Dijelaskan Bripka Alfi Rahman, sebelum yang bersangkutan menjemput adiknya yang diduga menjadi sasaran penjambretan, Diaz Eko sempat menceritakan peristiwa yang dialami adiknya tersebut kepada Eko Purwanto.
Dari situlah kemudian isu begal di Astambul merebak. "Ternyata, Eko Purwanto salah mengartikan informasi yang disampaikan tersebut, dan mengira Endah Putri kena begal. Karena peristiwa tersebut tidak menimbulkan kerugian, korban pun tidak melaporkan peristiwa tersebut," pungkas Bripka Alfi.