News

Cegah Tragedi Kanjuruhan Terulang, Polri Tuntaskan Pelatihan Keamanan Kompetisi Olahraga

Polri telah menuntaskan pelatihan bersama instruktur dari Conventry University Inggris sebagai tindaklanjut arahan Presiden Jokowi membenahi sistem keamanan

Featured-Image
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri (Foto: Dok Humas Polri)

bakabar.com, JAKARTA - Polri telah menuntaskan pelatihan bersama instruktur dari Conventry University Inggris sebagai tindaklanjut arahan Presiden Jokowi membenahi sistem keamanan gelaran kompetisi olahraga. Terlebih memoar tragedi Kanjuruhan telah menjadi catatan kelam dunia sepakbola Tanah Air. 

"Selama 9 hari kami telah melakukan kegiatan pelatihan stadium untuk persiapan pengamanan bola. Jadi, ini sebagaimana komitmen Polri, bahwa Polri akan terus melaksanakan peningkatan kualitas dari pengamanan, khususnya terkait dengan penyelenggaraan kompetisi besar khususnya dalam hal sepakbola," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Rabu (1/2).

Polri menerjunkan 56 anggotanya untuk mengikuti pelatihan bersama 10 peserta dari lKemenpora, Kementerian PUPR, Kemenkes, PSSI, dan juga PT Liga Indonesia Baru (LIB). 

Kapolri Sigit menjelaskan para peserta yang telah mengikuti pelatihan ini diharapkan bisa ikut aktif melatih tempatnya masing-masing sehingga kesalahan yang terjadi pada tragedi Kanjuruhan tak terulang. 

"Jadi nanti dari peserta pelatihan ini kita minta untuk mengajarkan rekan-rekan yang lain. Sehingga diharapkan secara bertahap di semua wilayah memiliki standar dan kemampuan yang sama sehingga kita bisa menyelenggarakan kompetisi khususnya di bidang keamanan sepak bola dengan lebih baik sesuai dengan standar FIFA," ungkapnya.

Founding Director Center for Trust, Peace, and Social Relations dari Conventry University England, Prof Mike Hardy mengatakan pelatihan akan terbagi menjadi tiga fokus agar dapat mengantisipasi dan menangani kompetisi olahraga dari perspektif sistem keamanan. 

"Kami fokus pada tiga hal yang ditekankan Jenderal Sigit, bagaimana cara kita berkomunikasi antara pemangku kepentingan, bagaimana kita mengoordinasikan tanggung jawab masing-masing, dan bagaimana cara kita berkolaborasi untuk mengembangkan infrastruktur dan lingkungan laga sepakbola yang aman, nyaman dan menyenangkan," katanya.

Sebelumnya, Polri menggelar pelatihan tentang manajemen pengamanan stadion dan mendatangkan pemateri dari Conventry University Inggris untuk berlatih selama 9 hari.

Pelatihan ditujukan agar Polri dan sejumlah stakeholder dapat memetakan pencegahan maupun penanganan kompetisi olahraga sesuai standar keamanan FIFA. 

“Polri menyelenggarakan kursus ini tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi kita. Terutama penyelenggara maupun nanti pelaksanaan di lapangan, agar dapat memiliki kompetensi yang baik," ujar Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Agung Setya Imam Effendi kepada wartawan, Rabu (25/1) kemarin. 

Diketahui, pada peristiwa kelam Tragedi Kanjuruhan Malang, telah menewaskan setidaknya 132 orang. Spekulasi penyebab kematian bermunculan dari kasus tersebut, salah satunya adalah penggunaan gas air mata oleh petugas Kepolisian.

Akibat dari kerusuhan tersebut, para penonton yang berada di dalam Stadion Kanjuruhan pun berlarian karena panik. Peristiwa itu menyebabkan banyak korban berjatuhan, hingga banyak korban meninggal karena terinjak dan juga sesak napas.

Editor


Komentar
Banner
Banner