bakabar.com, BANJARBARU – Fenomena bocah badut jalanan di Banjarmasin menuai perhatian dari banyak pihak. Kepala Dinas Sosial Kalimantan Selatan, Siti Nuriyani, menyesalkan maraknya kasus eksploitasi yang melibatkan anak di bawah umur tersebut.
“Peran kita sebagai masyarakat, keluarga terutama harus proaktif dalam memberikan perlindungan bagi anak-anak,” kata Nuriyani saat ditemui bakabar.com di sela kegiatan One Day For Children di Panti Sosial Asuhan Anak Budi Mulia Banjarbaru, Senin (9/11).
Menurutnya, keluarga memiliki andil besar dalam tumbuh kembang serta memberikan perlindungan bagi anak. Sehingga, para orangtua dituntut untuk meningkatkan kesadaran terhadap peran dan fungsi sosial mereka di masyarakat.
“Tidak hanya pemerintah, orangtua dan keluarga harus aktif. Anak-anak adalah generasi penerus yang harus mendapat perlindungan dari kekerasan maupun diskriminasi,” lanjutnya
Dikatakannya, kasus eksploitasi anak sebagian besar berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Mereka akan rentan menjadi korban kekerasan, pelecehan seksual dan lainnya.
“Anak-anak ini tidak terlindungi kalau sudah di jalanan. Mereka tidak diperkenankan untuk mencari nafkah, karena kewajiban mereka adalah belajar,” pungkasnya
Pesan tersebut juga dia sampaikan dalam kegiatan One Day For Children yang rutin dilaksanakan oleh Dinsos Kalsel setiap tahunnya. Momen ini dijadikan sebagai pengingat kepada masyarakat dan keluarga agar memberikan perlindungan yang layak pada anak-anak.