bakabar.com, BANJARMASIN – Pembangunan Infrastruktur di Kalsel terbagi dalam enam kawasan. Terangkum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalsel 2021-2026.
Agenda pembahasan RPJMD Kalsel 2021-2026 sendiri masuk pembahasan dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) III DPRD Kalsel, Senin (20/12) kemarin.
Rapat itu dihadiri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Selatan (Kalsel) H Nurul Fajar Desira.
Usai rapat, Fajar mengatakan, rencana pembangunan infrastruktur di provinsinya terbagi dalam enam kawasan.
Ke enam kawasan tersebut terdiri kawasan Metropolitan “Banjarbakula” yang meliputi Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar,.Tanah Laut (Tala) dan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Kemudian kawasan Rawa Sungai Batang Banyu sepanjang sungai dari Batola sampai Kabupaten Tabalong yang berbatasan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng), kawasan Pegunungan Meratus dengan proyeksi sebagai Geopark Meratus.
Selanjutnya, kawasan penyangga ibu kota negara baru yang meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Tabalong.
“Selanjutnya kawasan ekonomi dan industri melalui Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu (Tanbu), dan Kabupaten Tanah Laut, serta sebagian Kota Banjarmasin dan Kabupaten Tabalong,” kata Fajar seperti kutip bakabar.com dari Antara, Selasa (21/12) malam.
Kawasan lain yang tidak kalah penting dan cukup potensial untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi provinsi Kalsel, yaitu daerah pesisir/pantai selatan Kalsel yang berbatasan Laut Jawa (Laut Indonesia), serta wilayah timur berbatasan Selat Makassar.
Selain infrastruktur, saat ini Kalsel juga fokus membangun sektor pertanian dan perkebunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain itu, untuk mengurangi dampak banjir, Pemprov Kalsel didukung pemerintah pusat juga fokus memperbaiki fungsi lingkungan melalui program Revolusi Hijau, yaitu menanam pohon di lahan kritis.