Kalsel

Catat, 9 Instruksi Paman Birin Usai Omicron Masuk Kalsel

apahabar.com, BANJARBARU – Sederet instruksi telah dikeluarkan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor merespon lonjakan kasus Covid-19, termasuk…

Featured-Image
Mobilitas masyarakat di Banjarmasin di tengah pandemi, beberapa waktu lalu. Foto-dok

bakabar.com, BANJARBARU – Sederet instruksi telah dikeluarkan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor merespon lonjakan kasus Covid-19, termasuk temuan varian Omicron, dalam dua pekan terakhir.

Lewat surat edaran bernomor 443.33/612/DINKES/2022 tertanggal 3 Februari 2022, ada 9 instruksi Paman Birin, begitu gubernur kerap disapa, agar ditaati bupati dan wali kota se-Kalsel.

Pertama, meminta untuk lebih aktif melakukan pengawasan pemanfaatan aplikasi Peduli Lindungi serta protokol kesehatan di tempat-tempat keramaian.

Lalu, melakukan skrining dan pemeriksaan terhadap pelaku perjalanan di tiap pintu masuk seperti bandara, pelabuhan, hingga perbatasan darat antar provinsi. Begitu pula kegiatan yang berpotensi kerumunan.

Paman Birin juga meminta fungsi tracer lebih ditingkatkan. Jajaran Dinkes, TNI dan Polri harus melakukan pelacakan terhadap kasus konfirmasi minimal 80 persen.

"Dan minimal 15 orang kontak erat dari tiap satu kasus konfirmasi," kata Paman Birin.

Tiap kasus konfirmasi yang ditemukan, harus dilakukan isolasi sesuai gejala dengan pengawasan petugas fasilitas kesehatan setempat.

Kemudian, 13 kabupaten/kota diminta kembali mengaktifkan isolasi terpusat di wilayah masing-masing.

Melakukan rujukan pasien bergejala sedang dan berat ke Faskes Covid-19. Sedangkan gejala ringan atau tanpa gejala cukup dirawat di isolasi terpusat atau isoman di rumah dengan pengawasan petugas.

Melakukan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM). Pimpinan satuan pendidikan diminta segera berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat bila terjadi penularan di wilayah sekolah.

Hasil konfirmasi yang memenuhi syarat Whole Genome Sequencing (WGS) agar segera dikirim ke Litbang Kemenkes RI Jakarta.

Dan terakhir, meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 dengan mengoptimalkan persediaan vaksin yang ada dan menjangkau sasaran secara efektif, seperti lansia, anak dan kalangan berisiko lainnya.

Seperti diketahui, sepekan terakhir ini, ada 1.089 kasus baru di Bumi Lambung Mangkurat. Sebanyak 750 diantaranya berasal dari Kota Banjarmasin.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel per 6 Februari, total yang dirawat ada 1.216 pasien. Sedangkan 96 orang lainnya dinyatakan suspek.

Temuan terbaru, ada 7 kasus varian omicron dari hasil genome sequencing yang sampelnya diambil pada 18-24 Januari 2022.

Pakar Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Hidayatullah Muttaqin membeberkan penyebab utama lonjakan kasus dua pekan terakhir di Kalsel.

"Kombinasi turunnya kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, tingginya mobilitas penduduk serta masuknya varian omicron adalah faktor penyebabnya," bebernya dihubungi bakabar.com.

Meski omicron diklaim punya gejala ringan, Muttaqin meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan.

Sebab, omicron tetap menjadi ancaman bagi kelompok rentan seperti lansia, komorbid, serta yang belum mendapat vaksin.

"Anggapan varian omicron hanya menyebabkan gejala ringan saja juga berkontribusi terhadap kurangnya kehati-hatian dan pengabaian prokes," ujarnya.

Melihat data, peningkatan yang amat dramatis, kata Muttaqin, menunjukkan telah terjadi transmisi Covid-19 di masyarakat.

Varian omicron tidak lagi merupakan kasus impor, tetapi sudah bertransmisi secara lokal. Yang ia khawatirkan, transmisi lokal ini menjadi makin masif sehingga risiko kelompok rentan untuk terpapar Covid-19 semakin tinggi.

"Begitu pula semakin menyebar penularannya dari Banjarmasin ke berbagai wilayah di Kalsel dan dari kota ke desa-desa. Karena itu perlu sekali tindakan pencegahan," paparnya.

Selain memperkuat penerapan prokes secara ketat, edukasi dan sosialisasi juga memperlambat laju mobilitas penduduk yang sudah sangat tinggi saat ini.

Termasuk soal PTM, menurutnya sangat perlu dihentikan secara total dan diganti dengan model pembelajaran jarak jauh sampai situasinya sudah aman.

"Langkah-langkah ini bersama dengan strategi 3T dan vaksinasi diharapkan dapat memperlambat laju penularan Covid-19 di masyarakat dan korban yang lebih besar dapat dihindari," tutupnya.

Komentar
Banner
Banner