bakabar.com, JAKARTA - Carlos Alcaraz sukses menjadi juara Wimbledon pertama kalinya usai mengandaskan Novak Djokovic di final, Minggu (16/7) malam.
Petenis nomor satu dunia itu bermain luar biasa. Meski sempat kehilangan set pertama, Alcaraz berhasil mengakhiri permainan dengan kemenangan 1-6, 7-6 (8/6), 6-1, 3-6, 6-4 setelah bertanding empat jam 42 menit di Centre Court.
Kemenangan tersebut sekaligus menjadi gelar Grand Slam kedua bagi petenis berusia 20 tahun tersebut, setelah menjadi juara di US Open tahun lalu. Ia juga menjadi juara putra termuda ketiga di Wimbledon.
Baca Juga: Ons Jabeur Ungkapkan Kesedihan Selalu Kalah di Final Grand Slam
Selain itu, Alcaraz menjadi petenis kelima di Era Terbuka yang sukses memenangkan banyak gelar Grand Slam sebelum berusia 21 tahun, setelah Mats Wilanders (4 gelar), Bjorn Borg (3), dan Boris Becker dan Rafael Nadal (2).
“Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya. Membuat sejarah di turnamen ini, dan bermain di final melawan legenda. Sungguh menakjubkan bagi saya berusia 20 tahun, bisa mencapai situasi seperti ini dengan sangat cepat. Saya sangat banga dengan diri saya dan tim yang saya miliki," kata Alcaraz dilansir atp.
Selain itu, Alcaraz juga mencatatkan beberapa rekor lainnya termasuk menjadi petenis kedua yang mengalahkan Djokovic dengan lima set pada laga final Grand Slam setelah Andy Murray di AS Terbuka 2012.
Ia juga menjadi petenis pertama yang mengalahkan tiga petenis Top-10 dalam perjalanannya meraih gelar di Wimbledon sejak Pete Sampras pada 1994 (Michael Chang, Todd Martin dan Goran Ivanisevic).
Baca Juga: Juara French Open 2023, Novak Djokovic Pecahkan Rekor Grand Slam
Bahkan, Alcaraz merupakan petenis termuda ketiga dalam 40 tahun terakhir yang memenangkan enam gelar atau lebih dalam satu musim, setelah Andre Agassi pada 1988 dan Nadal pada 2005.
Petenis kelahiran El Palmar, Murcia, 5 Mei 2003 ini menjadi petenis pertama di luar 'big four' - Rafael Nadal, Novak Djokovic, Andy Murray dan Roger Federer - yang memenangkan gelar Wimbledon dalam 21 tahun terakhir (Lleyton Hewitt, 2002).
Bagi DJokovic, yang hanya mengalami dua kekalahan di Wimbledon sejak kalah dari Andy Murray di final 2013, mengaku sedikit terkejut bagaimana Alcaraz yang berusia 20 tahun mampu menguasai permainan di semua permukaan olahraga ini.
"Saya tidak berharap Alcaraz bermain sangat baik tahun ini, khususnya lapangan rumput, tapi ia membuktikan bahwa ia pemain terbaik di dunia, ia pemain yang lengkap," ungkap Djokovic.