Niat Menjadi Pengusaha

Sukses Jadi Pengusaha, Celetuk Anggawira Pernah Didorong Orangtua Jadi ASN

Caketum HIPMI Anggawira bercerita sering dituntut orangtuanya agar menjadi ASN usai menyelesaikan kuliahnya.

Featured-Image
Calon Ketua Umum HIPMI Anggawira (Kanan), Wakil Walikota Maulana (kiri) dalam Kuliah Umum Road to Munas HIPMI XVII di Institut Agama Islam Muhammad Azim, Jambi, Senin (3/10). (apahabar.com/Gabid Hanafie)

bakabar.com, JAKARTA – Calon Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira mengaku di masa lalunya ia pernah diminta orangtuanya untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Permintaan tersebut didapatnya saat Anggawira baru menyelesaikan kuliahnya di Institut Pertanian Bogor (IPB). Padahal, saat itu Anggawira sudah berkeinginan ingin menjadi seorang pengusaha.

“Bahkan selama kuliah saya sudah banyak mengikuti perkembangan usahawan,” ujarnya dalam Kuliah Umum Road to Munas HIPMI XVII di Institut Agama Islam Muhammad Azim, Jambi, Senin (3/10).

Anggawira menerangkan orangtua zaman dulu yang sering mendorong anaknya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Bagi orangtua zaman dulu, profesi tersebut dinilai memberi kepastian penghasilan. Karena itu, profesi tersebut dianggap memiliki masa depan yang bagus.

Adapun profesi pengusaha saat itu sering dianggap memiliki risiko tinggi, khususnya risiko kerugian finansial. Berdasarkan alasan itulah yang membuat dorongan orangtua kepada anaknya untuk menjadi pengusaha sangat sedikit.

“Ketidakpastian ini, yang masih menjadi tantangan kepada setiap pengusaha,” kata pria yang saat mencalonkan diri sebagai Caketum HIPMI nomor urut tiga.

Dalam kuliah umumnya, Anggawira mencontohkan pengusaha yang telah menghadapi banyak kegagalan, namun mampu meraih kesuksesan.

Walt Disney merupakan salah satu pengusaha yang dimaksud. Disney tidak langsung sukses ketika ia memulai bisnis animasi yang saat ini menjadi salah satu bisnis animasi terbesar di dunia.

Disney pernah mendirikan Surat Kabar City Star, perusahaan animasi Laugh-O-Grams, dan Animasi Oswald the Rabit. Ketiga usahanya tersebut mengalami kegagalan karena kurangnya mendapat perhatian dari publik.

“Butuh 302 kali percobaan sampai akhirnya, Disney sukses dengan animasinya,” kata pria yang saat ini masih menjabat Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI ini.

Karena itu, Anggawira mengajak mahasiswa untuk memulai usaha dan belajar menghadapi tantangan ketidakpastian tersebut. Kemudian ia mengingatkan agar setiap pengusaha agar bangkit setiap menghadapi kegagalan yang dialaminya.

“Tidak ada kata gagal, yang ada hanya belajar untuk terus bertumbuh,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner