Pemkab HSS

Bupati HSS Letakkan Batu Pertama Pembangunan Kubah Makam Guru Kapuh

apahabar.com, KANDANGAN – Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Achmad Fikry meletakkan batu pertama pembangunan kubah makam…

Featured-Image
Peletakan batu pertama pembangunan kubah makam Guru Kapuh di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnu Atthaillah.Foto-apahabar.com/Nuha

bakabar.com, KANDANGAN – Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Achmad Fikry meletakkan batu pertama pembangunan kubah makam KH Muhammad Riduan Baseri atau Guru Kapuh di kawasan Ponpes Ibnu Atthaillah, Kecamatan Simpur, Senin (20/9).

Peletakan batu pertama dilakukan bertepatan 41 hari wafatnya Guru Kapuh yang merupakan ulama kharismatik di Bumi Rakat Mufakat.

Menurut Bupati Achmad Fikry, pembangunan tersebut merupakan inisiatif keluarga almarhum Guru Kapuh yang ingin memberikan kenyamanan bagi masyarakat ketika berziarah ke makam.

“Kami selaku pemerintah daerah tentu mendukung, semangat kita bersama-sama membangun kubah makam almarhum Guru Kapuh,” kata Achmad Fikry.

Apalagi, KH Muhammad Riduan Baseri merupakan salah satu tokoh agama yang ikut membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS menangani pencegahan penyebaran Covid-19.

“Sebagai wujud kecintaan kita terhadap guru, mari kita bersama-sama memfasilitasi percepatan pembangunan komplek kubah makam Guru Kapuh,” ujarnya.

Bupati Fikry berharap dengan peletakan batu pertama, pembangunan kubah makam Guru Kapuh dapat berjalan sehingga cepat rampung.

“Semoga masyarakat yang berziarah lebih nyaman ketika mengunjungi makam Guru Kapuh,” imbuhnya.

Pemkab HSS sendiri juga telah membantu pembuatan desain pembangunan kubah makam Guru Kapuh.

Mewakili keluarga, Ustadz Muhammad Fauzan mengucapkan terima kasih kepada Pemkab HSS yang telah banyak membantu almarhum KH Muhammad Riduan Baseri.

“Terimakasih Pemkab HSS yang telah membantu abah kami ketika dirawat di rumah sakit hingga beliau meninggal,” terangnya.

Muhammad Fauzan menambahkan, keluarga Guru Kapuh juga membuka uluran bantuan dari berbagai pihak yang ingin membantu pembangunan kubah makam.

“Kami tidak berani meminta, tapi kalau ada yang membantu akan kami terima,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner