bakabar.com, KANDANGAN – Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), Achmad Fikry dan petani milenial panen perdana pepaya jenis California di lahan Kelompok Tani (Poktan) Berkat Subur Desa Telaga Langsat, Rabu (22/6).
Pepaya tersebut tumbuh subur di lahan seluas enam borongan (1 borong=1/6 hektare) dengan buah yang sangat lebat.
Hasil panen pertama dalam satu bulan mampu mencapai perkiraan angka kurang lebih satu ton.
Jika dikalkulasikan, saat ini untuk harga langsung di kebun Rp 5500/kg dan pengiriman ke luar Kalimantan Selatan Rp 6000/kg.
Sedangkan jika dijual eceran dengan buah kualitas terbaik, harganya bisa mencapai Rp 10.000/kg.
Kelompok Pemuda Tani Desa Telaga Langsat, Yandi Aulia Rahman menceritakan bahwa usaha bidang pertanian ini tidak terlepas dengan lingkungan dan orang tua yang kebetulan juga seorang petani.
“Saya dibesarkan dari lingkungan yang mayoritas masyarakat petani, dari situlah tumbuh dalam jati diri harus membangun dunia pertanian,” katanya.
Atas prinsip yang dipegang Yandi, petani-petani muda lain di Desa Telaga Langsat dari generasi sekarang dan selanjutnya merasakan imbasnya.
“Petani dapat dijamin aman karena sudah tersusun mulai dari yang tua bahkan yang muda-muda.” ucap Yandi.
Untuk tanaman yang dikembangkan, ada dua jenis yaitu tanaman hortikultura seperti cabe rawit dan pare. Kemudian frutikultura seperti semangka dan pepaya yang sudah mulai panen.
Bupati HSS Achmad Fikry bangga dengan apa yang dilakukan oleh pemuda petani millenial. Perkebunan pepaya bisa dikelola dengan inovasi tanpa terlalu tergantung orang lain.
“Alhamdulillah kebutuhan kita akan buah pepaya terpenuhi dengan hasil dari Telaga Langsat, ini jenis pepaya yang disenangi orang,” ucap Bupati Fikry.
Selain melihat kebun pepaya, Bupati Achmad Fikry didampingi Kepala Dinas Pertanian HSS juga sempat melihat kebun cabe yang tidak jauh dari lokasi.
Bupati HSS berdialog bersama para penyuluh pertanian dan kelompok tani, membahas segala hal yang berkaitan dengan pengembangan tanaman cabe maupun hasil pertanian lainnya.