Kalsel

Bupati Borong Jualan Rumah UMKM Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Sembari melakukan peresmian, Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, juga memborong barang dagangan…

Featured-Image
Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, meninjau Rumah UMKM yang baru diresmikan, Jumat (12/07/2019). Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Sembari melakukan peresmian, Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, juga memborong barang dagangan di Rumah Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) Batola di Kompleks Pasar Induk Handil Bakti.

Peresmian Rumah UMKM tersebut dilakukan pasca upacara peringatan Hari Koperasi 2019 di depan Pasar Induk Handil Bakti, Jumat (12/07/2019) pagi.

Segera setelah pemotongan untaian bunga melati sebagai penanda peresmian, Noormiliyani berkeliling melihat barang-barang yang dijual di Rumah UMKM. Mulai dari rak kerajinan anyaman purun, camilan, ukiran kaligrafi hingga kain sasirangan.

Setelah meninjau ruangan lain, Noormiliyani kembali ke etalase dan mulai melakukan aksi borong. Cukup banyak barang yang diambil, sehingga kasir pun ikut berkeliling mendata belanjaan bupati wanita pertama di Kalimantan Selatan tersebut.

Namun hanya sebagian kecil yang dibawa Noormiliyani. Sementara lebih banyak barang lain yang dibagi-bagikan kepada peserta upacara.

“Rumah UMKM ini merupakan wadah memperkenalkan produk-produk pengusaha mikro di Batola, sekaligus memanfaatkan bangunan yang sebelumnya tidak bermanfaat,” ungkap Noormiliyani.

“Selain dapat langsung dibeli di Rumah UMKM, produk-produk ini juga diperkenalkan dalam kegiatan yang melibatkan pemerintah maupun organisasi wanita,” imbuhnya.

Namun Noormiliyani menyoroti pengemasan produk yang masih perlu diperbaiki. Selain lebih menarik konsumen, juga harus tertera tanggal produksi dan kadaluarsa barang

“Kebetulan Batola memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) di Marabahan. Rumah UMKM bisa melakukan kerjasama mulai dari pembuatan hingga marketing. Intinya bersinergi saja antara pihak terkait,” tegas Noormiliyani.

Sebelum dijadikan etalase pengusaha mikro oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Batola, Rumah UMKM merupakan bekas Terminal Agribisnis yang dikelola Dinas Pertanian.

Seiring Pasar Induk Handil Bakti yang tidak pernah maju selama 17 tahun terakhir, Terminal Agribisnis tersebut juga tidak berkembang. Operasional kemudian ditutup dan gedung mulai rusak.

“Akhirnya dalam tahun anggaran 2018, kami mengajukan usulan rehab. Dalam tahun anggaran berikutnya, kami melengkapi meubeler, karena Rumah UMKM juga digunakan untuk pelatihan,” sahut H Purkan SH, Kepala Diskopperindag Batola.

“Kami tidak membatasi pelaku usaha yang masuk Rumah UMKM, karena tempat ini juga menjadi wadah berkoordinasi untuk menjalankan usaha lebih baik,” tandasnya.

Baca Juga: Torehan Sejarah (1): Kalsel Pertama Kali Miliki Rel Kereta Api di Indonesia?

Baca Juga: Sistem Zonasi, Bangun Sekolah Baru Jadi Jawaban Disdik Kalsel

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner