bakabar.com, MAGELANG – Seusai menjalani pelantikan serentak, seluruh kepala daerah menjalani retreat. Demikian pula Bupati Barito Kuala (Batola) H Bahrul Ilmi.
Diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), retreat dipusatkan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, sejak 21 hingga 28 Februari 2025.
Diketahui hanya gubernur dan bupati/wali kota yang mengikuti kegiatan tersebut. Sedangkan wakil gubernur dan wakil bupati/wakil wali kota diinstruksikan kembali ke daerah masing-masing seusai dilantik, Kamis (20/2).
Bahrul Ilmi yang dipastikan mengikuti retreat, menegaskan tidak akan melewatkan seluruh rangkaian kegiatan.
"Retreat merupakan kesempatan penting untuk bertukar pengalaman dan strategi dengan kepala daerah lain," ungkap Bahrul dalam rilis tertulis yang dibagikan Diskominfo Batola, Jumat (21/2).
"Juga menjadi momentum untuk memperkuat visi pembangunan daerah, berbagi pengalaman, serta mendapatkan wawasan baru guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," imbuhnya.
Sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto selaku inisiator, hasil retreat semestinya dapat diimplementasikan di daerah, sehingga memberi dampak positif untuk kesejahteraan masyarakat.
"Kami berkomitmen untuk terus belajar dan berinovasi dalam memimpin daerah agar pembangunan di Batola semakin maju dan berdaya saing," tegas Bahrul Ilmi.
"Dengan semangat kolaborasi dan pembelajaran, Batola siap untuk ambil bagian dalam transformasi kepemimpinan daerah dan menuju tata kelola yang lebih baik dan inovatif," sambungnya.
Retreat sedianya diikuti 503 kepala daerah. Namun hingga pembukaan, hanya 456 di antaranya yang berhadir.
Sementara 6 kepala daerah mengirimkan surat izin resmi karena sakit atau acara keluarga. Sedangkan sisanya atau 41 orang, tidak memberikan keterangan atas ketidakhadiran.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan bahwa retreat bertujuan untuk membangun ikatan emosional dan kerja sama yang lebih erat antara kepala daerah dengan pemerintah pusat.
Dengan demikian, diharapkan implementasi kebijakan nasional di tingkat daerah bisa lebih efektif dan efisien.
"Tujuan utama retreat adalah memastikan program-program kepala daerah tetap berpihak kepada rakyat. Artinya mereka yang tidak ambil bagian dalam retreat akan rugi sendiri," tegas Tito dikutip dari Antara.
"Mereka juga akan kehilangan momentum untuk mendapatkan teman baru, mengenal para menteri, dan kepala daerah lain," sambungnya.
Retreat menghadirkan beragam pemateri yang akan memberikan wawasan terkait tugas dan tanggung jawab kepala daerah.
Selain melalui pembekalan, retreat juga diisi diskusi mengenai isu-isu strategis seperti ketahanan pangan, pengelolaan irigasi, pendidikan, kesehatan, dan kependudukan.
Kemudian simulasi dan studi kasus terkait berbagai skenario pemerintahan di daerah untuk menguji kesiapan kepala daerah dalam menghadapi tantangan di lapangan.
Setidaknya terdapat lima pokok utama yang menjadi fokus pembekalan retreat kepala daerah:
1. Pemahaman Tugas Pokok Kepala Daerah
Mengingat tidak semua kepala daerah memiliki latar belakang politik atau pemerintahan, pembekalan ini akan membantu mereka memahami tugas dan wewenang yang mereka emban.
2. Pemahaman Astacita
Kepala daerah akan diberikan wawasan tentang delapan visi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka agar dapat menyelaraskan kebijakan di daerah dengan program nasional.
3. Membangun Kedekatan Emosional Antar-Kepala Daerah
Dalam rangka memperkuat koordinasi dan kerja sama antar daerah, kepala daerah akan diberikan kesempatan untuk menjalin komunikasi dan membangun hubungan kerja yang harmonis.
4. Pengelolaan Anggaran Daerah
Kepala daerah perlu memiliki pemahaman mendalam tentang tata kelola keuangan dan anggaran daerah agar bisa mengalokasikan dana dengan lebih efektif dan transparan.
5. Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan
Kepala daerah akan dibekali dengan pemahaman mengenai pentingnya menjaga stabilitas nasional dan memupuk semangat nasionalisme dalam menjalankan tugas.