Kalsel

Bupati Banjar dan Kadinkes Siap Duluan Divaksin Covid-19

apahabar.com, MARTAPURA – Bupati Banjar, KH Khalilurrahman siap divaksin Covid-19 pertama kali jika sudah vaksinasi sudah…

Featured-Image
Bupati Banjar, H Khalilurrahman dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Banjar, dr Diauddin. Foto-istimewa

bakabar.com, MARTAPURA – Bupati Banjar, KH Khalilurrahman siap divaksin Covid-19 pertama kali jika sudah vaksinasi sudah siap di Kabupaten Banjar.

“Saya siap (divaksin pertama),” kata Bupati Banjar usai temu wicara Peringatan Hari Aids Sedunia 2020, di Mah‎ligai Sultan Adam Martapura, Rabu (23/12).

Ia menegaskan, vaksin untuk masyarakat tidak akan berbayar alias gratis.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Banjar, dr Diauddin belum dapat memastikan kapan program vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Banjar.

Pemkab Banjar, kata Dokter Dia sapaan akrabnya, masih menunggu Pemerintah Pusat.

Meski belum ada kepastian, pemerintah pusat meminta pemerintah daerah agar bersiap melakukan program vaksinasi dengan menyosialisasikan kepada masyarakat.

Terkait kesiapan Bupati Banjar yang bersedia yang pertama divaksin, Kadinkes Banjar menyebut hal itu untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin aman dan halal.

Ia mengakui, sebagian masyarakat masih meragukan keamanan vaksin. “Saya dan Bupati Banjar siap divaksin lebih dulu. Kalau kita berani vaksin, berarti aman. Nanti akan divedio,” jelas Dokter Dia kepada bakabar.com, belum lama tadi.

Vaksin Gratis untuk Masyarakat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan vaksin Covid-19 gratis untuk masyarakat. Hal ini kata Jokowi setelah menerima banyak masukan.

“Setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi gratis tidak dikenakan biaya sama sekali,” ujar Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12/2020).

Jokowi menegaskan, dengan digratiskannya vaksin ini tidak ada lagi alasan masyarakat tidak mendapatkan vaksin.

Meski gratis, namun ada tiga kelompok prioritas yang diutamakan mendapatkan vaksin bantuan pemerintah.

“Misalnya dari tenaga medis, aparat keamanan, juga daerah yang masuk zona merah,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dikutip dari kompas.com, Selasa (15/12/2020).

Hal ini lantaran jumlah vaksin yang masih terbatas.”Distribusi ini tidak bisa instan dan semuanya berdasarkan skala prioritas,” jelas Airlangga.

Pemerintah merencanakan pengadaan vaksin yang terdiri dari enam jenis, yaitu Sinovac, Novavax, Plizer dan Astra Zeneca, dan terakhir Covax atau Gavi.

Namun pemesanan terbanyak adalah jenis Sinovac, dari perusahaan farmasi China. Pada 6 Desember 2020 lalu, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac sudah tiba di Indonesia, dan masih ada 1,8 juta dosis yang rencananya akan dikirim ke Indonesia pada Januari 2021 mendatang.

Kemudian, pemerintah Indonesia juga sudah melakukan pemesanan sebanyak 122,5 juta dosis yang kemungkinan akan tiba di Indonesia bertahap dan baru akan selesai pada Januari 2022.
Vaksin Sinovak masih menunggu uji klinis fase III di Bandung dan telah dilakukan ujicoba terhadap 1.620 relawan.

Pengujian ini dilaksanakan oleh Tim Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran melalui kerjasama PT Bio Farma dengan Sinovac Biotech China.



Komentar
Banner
Banner