Tak Berkategori

Bunuh Tetangganya Sendiri, Pemuda Banjarbaru Malah Tuai Pujian

apahabar.com, BANJARBARU – Aksi MI (23) menghabisi RB (53) yang tak lain tetangganya sendiri di Cempaka,…

Featured-Image
Tim gabungan Resmob Polda Kalsel, dan Polres Banjarbaru menginterogasi MI usai menangkapnya di sebuah pondok kebun semangka, yang terletak di Jalan Aneka Tambang di dalam Kompleks Abdi Persada. Foto: Ist

bakabar.com, BANJARBARU – Aksi MI (23) menghabisi RB (53) yang tak lain tetangganya sendiri di Cempaka, Banjarbaru, justru menuai pujian banyak warganet.

Pasalnya, warganet menganggap aksi MI tersebut sudah sepatutnya dilakukan. Untuk menjaga kehormatan sang adik kandung.

“Menjaga kehormatan keluarga,” ujar pengguna Instagram (IG) @ridhonurdiansyah di kolom komentar @Macan_Kalsel.

Sampai berita ini ditayangkan, postingan IG tersebut telah dikomentari lebih dari 200 pengguna, dan disukai lebih dari 3,5 ribu pengguna.

Tak sedikit juga dari warganet berharap hakim nantinya meringankan hukuman MI.

“Mudahan hukumannya diringankan karena membela kehormatan perempuan, terutama adiknya sendiri,” ujar @pepep_arikanami99.

Beralih ke Facebook. Ratusan warganet juga mafhum akan aksi tak wajar MI.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

“Baru kali ini pro ke tersangka, semoga adik dan keluarganya tabah,” ujar salah satu warganet.

Lebih jauh, umumnya mereka juga mendoakan agar nantinya MI bisa bertobat saat menjalani masa hukuman penjara.

“Kira-kira dari 100 orang, pasti akan mengambil tindakan yang sama,” warganet lain menimpali.

Adiknya Dicabuli, Lelaki Banjarbaru Tikam Tetangga Hingga Tewas!

Sebelumnya, kasus pembunuhan RB bermula pada Sabtu 14 Agustus ketika MI mendengar adik kandungnya telah digerayangi korban.

Bukannya melapor ke polisi, warga Cempaka, Banjarbaru ini malah main hakim sendiri.

Senin 16 Agustus, MI mendatangi RB. Kebetulan, korban meminta pelaku untuk memotong rambutnya. Kesempatan itupun digunakan pelaku untuk melancarkan niatnya.

Saat korban lengah dengan posisi sedang dipotong rambutnya oleh pelaku, ia mengambil pisau yang ada di pinggangnya.

Korban ditusuk sebanyak 2 kali. Tepat di dada sebelah kiri dan mengenai paru-paru. Pria berusia setengah abad yang diduga menggerayangi adik korban itu meregang nyawa di perjalanan menuju rumah sakit.

Usai menusuk korban, MI langsung kabur dan bersembunyi di rumah keluarganya.

Senin 16 Agustus, tim gabungan terdiri dari Unit Reskrim Polsek Banjarbaru Timur, Unit Resmob Polres Banjarbaru dan dibackup Resmob Ditreskrimum Polda Kalsel dengan dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Banjarbaru, Kapolsek Banjarbaru Timur, dan Ketua Tim Resmob Polda Kalsel menangkap MI di sebuah pondok kebun semangka, yang terletak di Jalan Aneka Tambang di dalam Kompleks Abdi Persada,

“Pelaku sudah merencanakan pembunuhan tersebut sejak Minggu, di mana ia telah sengaja mengasah pisau yang akan digunakan untuk menusuk korban," cerita Kasi Humas Polres Banjarbaru, Tajudin Noor kepada bakabar.com.

Kini akibat pembunuhan berencana itu, MI diancam dengan Pasal 340 Sub 351 (3) KUHPidana. Ancaman hukuman 15 tahun hingga hukuman seumur hidup penjara.

Penyebab Kematian

Polisi menemukan sederet barang bukti dalam penangkapan MI yang bersembunyi di pondok milik keluarganya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Adapun barang bukti yang diamankan berupa sebilah sangkur, sebuah sarung dengan bercak darah, dan baju yang dikenakan korban, serta sebuah celana pendek yang dikenakan korban.

"Pisau tanpa kumpangnya disembunyikan oleh pelaku di sebuah pipa paralon di belakang pondok," jelas Tajudin.

Hasil identifikasi Tim Polres Banjarbaru dan pihak RS terhadap korban menemukan sederet fakta, sebagai berikut:

1. Satu mata luka di bawah dada kiri lebar 0,5cm panjang 3 cm dan kedalaman 6cm.

2. 1 mata luka di bawah dada kiri ke arah rusuk dengan lebar 0,5 cm panjang 2cm, dan kedalaman 3cm.

3. Luka sayatan di jari telunjuk dengan panjang 3 cm.

Alhasil, penyebab kematian korban diduga kuat karena tusukan dari benda tajam sejenis pisau yang merobek bagian paru-paru.

“Ini yang mengakibatkan pendarahan hebat. Sehingga korban kehabisan darah dan meninggal dunia,” ujarnya.

Terhempas di Gelombang Ketiga, Mampukah Kalsel Merdeka dari Covid-19?



Komentar
Banner
Banner