Kalsel

Buntut Pembalakan Liar, 2 Pemuda HST Didaulat Jaga Meratus

apahabar.com, BANJARMASIN – Pascapembalakan liar, warga di sekitar Pegunungan Meratus semakin waspada. Bahkan sejumlah desa seperti…

Featured-Image
Masyarakat adat mengusulkan puluhan ribu hektare kawasan di Pegunungan Meratus sebagai hutan adat, bukan sebagai wilayah pertambangan. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Pascapembalakan liar, warga di sekitar Pegunungan Meratus semakin waspada.

Bahkan sejumlah desa seperti Pantai Mangkiling, Datar Ajab, Alat, dan Hinas Kanan melakukan konsolidasi terkait pelestarian hutan lindung dan hutan adat di Meratus.

Dalam pertemuan itu, seorang tokoh masyarakat Desa Mangkiling, Sumiyati mengajak semua warga untuk memerangi oknum jahat yang ingin merusak hutan lindung di Meratus.

"Kalau sudah kita nyatakan di dalam hutan lindung itu tidak bisa lagi ditebang, meskipun dibuat rumah," ucap Sumiyati dikutip bakabar.com dari akun Instagram Kalselsatu.net, Senin (15/2) malam.

“Makanya kita ada di sini. Kalau hutan adat masih boleh dibuat rumah, tempat produksi ataupun ladang, namun apabila hutan lindung itu tidak bisa lagi diganggu gugat, apapun tidak diperbolehkan," lanjutnya.

Berdasarkan hasil konsolidasi, warga bersepakat menunjuk 2 pemuda untuk ditugaskan menjaga Meratus dan tanah di Mangkiling, Desa Datar Ajab, Kecamatan Hantakan agar terhindar dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

2 pemuda itu di antaranya Heriyadi dari Dusun Baya Wana dan Syahrani dari Pantai Mangkiling.

“Terima kasih telah dipercaya sebagai penerus atau yang melanjutkan pergerakkan tetuha bahari atau tetuha kampung di Desa Pantai Mangkaling, terutama Ibu Sumiyati sama Kai Musa. Nah beliau salah satu pejuang bahari yang memperjuangkan hutan Meratus yang sampai saat ini tidak dijamah oleh penebang kayu," ungkap Syahrani.

Menariknya, kawasan hutan lindung yang berada di Desa Pantai Mangkiling ini tidak hanya menjadi resapan utama sumber air, tetapi juga menjadi sumber air pertama di bagian hulu.

Bukit yang berseberangan langsung dengan Puncak Halau-Halau mempunyai wilayah eksotisme masih asri dan hijau.

Komentar
Banner
Banner